WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto akhirnya mengambil langkah besar dengan menyetujui pembentukan tim atau komisi reformasi kepolisian, sebuah keputusan yang lahir usai pertemuan maraton dengan tokoh-tokoh Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (11/9/2025).
Pertemuan yang berlangsung sejak pukul 16.30 WIB hingga 19.55 WIB itu menghadirkan sejumlah tokoh nasional seperti istri Presiden ke-4 Sinta Nuriyah, eks Menteri Agama Lukman Hakim, ulama Quraish Shihab, cendekiawan Frans Magnis Suseno, Omi Komaria Nurcholish Madjid, akademisi Komaruddin Hidayat, hingga pakar hukum Laode Syarif.
Baca Juga:
Sidang Majelis Umum PBB di New York, Prabowo Dipastikan Sampaikan Pidato
"Disampaikan oleh Gerakan Nurani Bangsa perlunya evaluasi dan reformasi kepolisian yang disambut juga oleh Pak Presiden akan segera membentuk tim atau komisi reformasi kepolisian," ujar eks Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Gomar Gultom, usai pertemuan Kamis malam.
Gomar menegaskan, persetujuan Presiden Prabowo ibarat gayung bersambut.
Ia menuturkan, gagasan para tokoh GNB ternyata sudah sejalan dengan konsep yang dimiliki Prabowo mengenai reformasi di tubuh kepolisian.
Baca Juga:
Prabowo Tekankan Percepatan Program Prioritas untuk Perluasan Lapangan Kerja
"Jadi, harapan-harapan yang diminta oleh teman-teman itu juga malah sudah dalam konsepnya Bapak Presiden. Jadi istilahnya tadi itu gayung bersambut, ya, yang dirumuskan teman-teman ini justru itu yang sudah akan dilakukan oleh Bapak Presiden, terutama menyangkut masalah reformasi dalam bidang kepolisian," ucap Gomar.
Di sisi lain, eks Menteri Agama Lukman Hakim menyampaikan bahwa Presiden Prabowo juga menyetujui pembentukan tim investigasi independen pasca demo yang belakangan memicu sorotan publik.
Ia menyebut, sejumlah tuntutan rakyat yang mencakup 17+8 poin turut dibicarakan secara serius dalam pertemuan tersebut.