Dengan jumlah lulusan hanya sekitar 2.700 per tahun, maka jika tidak dilakukan langkah strategis, kondisi ini bisa berlangsung hingga 35 tahun ke depan.
“Jadi kita harus berupaya dengan langkah-langkah yang tidak bisa normatif. Mengejar pembangunan Indonesia, mengejar kesejahteraan Indonesia, tidak bisa business as usual. Kita harus bekerja lebih keras dan memberikan yang terbaik,” ucap Presiden.
Baca Juga:
Peresmian Gedung Baru RSPON, Presiden Prabowo Sampaikan Apresiasi dan Kenang Sosok Mahar Mardjono
Sebagai solusi konkret, pemerintah menargetkan pembangunan 500 rumah sakit berkualitas di seluruh kabupaten dalam empat tahun mendatang.
Selain itu, 148 program studi baru akan dibuka di 57 fakultas kedokteran, mencakup pendidikan dokter umum, spesialis, hingga subspesialis.
“Target saya akan ada 30 fakultas kedokteran baru, insyaallah, untuk mengejar kekurangan 70 ribu dokter spesialis dan 140 ribu dokter umum. Kalau tidak, ya kita harus menunggu 35 tahun,” ungkap Presiden.
Baca Juga:
Prabowo Tegaskan Komitmen Pemerintah Tingkatkan Layanan Kesehatan Nasional
Dengan strategi yang dijalankan secara cepat dan menyeluruh, Presiden Prabowo menyampaikan optimisme bahwa Indonesia mampu mempercepat pencapaian standar layanan kesehatan berkualitas bagi seluruh rakyat.
“Di hati kita kalau kita punya niat, insyaallah kita akan mencapai itu. Kita memiliki sumber daya, dan kita harus mengelolanya dengan baik,” pungkasnya.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.