“Saya berterima kasih saudara-saudara yang berasal dari berbagai sumber yang berbeda-beda, daerah yang berbeda-beda, suku dan agama berbeda-beda, dari partai politik yang berbeda-beda. Ada yang partai politik yang berjuang dalam koalisi kita di Pemilu, Pilpres, ada juga yang tidak,” ungkap Presiden Prabowo.
Dengan gaya komunikasinya yang lugas namun bersahabat, Prabowo menggambarkan kerja kabinet seperti tim sepak bola yang kompak.
Baca Juga:
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo: Reformasi Hukum, Perkuatan Pertahanan, dan Pembangunan Berkelanjutan
Setiap anggota memiliki posisi dan tanggung jawab masing-masing untuk mencapai tujuan besar bersama.
“Kalau ibarat kita adalah tim sepak bola saya boleh dianggap sebagai manager coach, saudara adalah pemain-pemain. Saudara-saudara ada dalam babak-babak pertama ini, awal-awal kita ada yang striker, ada yang bertahan,” ucap Presiden disambut senyum para peserta sidang.
Presiden Prabowo juga menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi seluruh jajarannya yang telah bekerja keras tanpa mengenal waktu.
Baca Juga:
Prabowo Beberkan Capaian Investasi dan Ekonomi Nasional: 1,9 Juta Lapangan Kerja Tercipta
Ia bahkan menyelipkan permintaan maaf kepada keluarga para menteri karena sering mengganggu waktu pribadi mereka akibat panggilan tugas negara.
“Saya juga mohon maaf, terutama kepada keluargamu karena saya sering menyita hari istirahatmu. Sepertinya di kabinet kita tidak ada tanggal merah. Sabtu, Minggu, malam-malam, dan kadang-kadang saya telepon malam-malam sekali atau pagi-pagi sekali Saudara langsung jawab. Saya tidak mengerti, mungkin teleponnya di sebelah bantal,” tutur Presiden disambut tawa jajarannya.
Menutup arahannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa kerja keras selama satu tahun terakhir telah menghasilkan capaian konkret yang dirasakan langsung oleh masyarakat.