Ia berharap negosiasi dapat segera dirampungkan sebelum masa jabatannya berakhir, guna membuka jalan bagi peningkatan arus perdagangan dan investasi kedua pihak.
“Sebagai suara efektif dari Global Selatan, kami juga membahas isu-isu penting dalam agenda internasional. Indonesia dan Brasil adalah dua negara yang bertekad untuk menempati posisi yang sesuai dengan kami dalam tatanan dunia yang sedang mengalami transformasi mendalam. Dunia yang sedang berkembang berutang banyak kepada Indonesia,” sebut Presiden Lula.
Baca Juga:
Presiden Prabowo dan Presiden Lula da Silva Bahas Penguatan Kemitraan Strategis Indonesia–Brasil
Presiden Lula juga memberikan apresiasi terhadap program makan bergizi gratis untuk siswa sekolah yang digagas oleh pemerintahan Presiden Prabowo.
Menurutnya, kebijakan tersebut sejalan dengan misi global dalam menanggulangi kelaparan dan kemiskinan, yang menjadi fokus utama Brasil saat memimpin forum G20.
“Kita tahu bahwa tidak ada pembangunan berkelanjutan tanpa mengatasi kelaparan dan kemiskinan. Aliansi Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan yang diluncurkan selama kepresidenan Brasil di G20 telah mendapatkan dukungan dari Indonesia sejak awal. Kebijakan makan sekolah dari pemerintahan Presiden Subianto yang layak mendapat pengakuan kami hari ini merupakan bagian dari program percepatan pelaksanaan Aliansi tersebut,” ujar Presiden Lula.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Kembali ke Tanah Air Usai Lawatan Diplomatik ke Empat Negara Mitra Strategis
Menutup pernyataannya, Lula menyampaikan keyakinannya bahwa hubungan bilateral Indonesia–Brasil akan terus tumbuh di masa mendatang.
Ia menekankan pentingnya menjalin kemitraan yang setara, saling menghormati, dan berorientasi pada manfaat bersama bagi rakyat kedua negara.
“Saya ingin mengatakan, sahabatku Presiden Prabowo, bahwa Brasil dan Indonesia akan sebesar yang kita inginkan. Apa yang terjadi saat ini dalam politik dan ekonomi menunjukkan bahwa semakin banyak kita perlu mendiskusikan kesamaan yang ada antara kedua negara kita agar kita dapat semakin memperkuat hubungan perdagangan kita, hubungan ilmiah dan teknologi kita, hubungan budaya kita, hubungan politik kita sehingga kita semakin tidak bergantung pada satu negara saja,” tutur Presiden Lula.