WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa anggaran negara untuk sektor pendidikan pada tahun ini mendapatkan alokasi tertinggi dibandingkan sektor-sektor lainnya.
Ia menyebut, porsi anggaran pendidikan dalam APBN 2025 menjadi yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia.
Baca Juga:
Program Sekolah Rakyat Jadi Prioritas Nasional, Kelembagaan Disiapkan Kemensos
"Sebagai presiden RI saya mengajukan APBN di mana sektor pendidikan mendapat porsi alokasi anggaran yang tertinggi dari seluruh anggaran negara, pendidikan adalah yang tertinggi dan kalau tidak salah yang tertinggi selama sejarah RI," kata Prabowo, Rabu (11/6/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga mengingatkan bahwa konstitusi Indonesia mengamanatkan agar pemerintah mengalokasikan sedikitnya 20 persen dari APBN untuk sektor pendidikan.
Namun, ia menambahkan bahwa anggaran yang dia usulkan bahkan melebihi batas konstitusional tersebut.
Baca Juga:
Maudy Ayunda Puji Inovasi Digital dalam Sistem Pembelajaran Modern
Menurut Prabowo, pendidikan memegang peranan penting dalam menentukan arah kemajuan bangsa.
Ia berharap institusi seperti Unhan dapat melahirkan generasi pemimpin yang berkontribusi tidak hanya di bidang pertahanan, tetapi juga bagi kemajuan Indonesia secara keseluruhan.
"Dan saya berharap bahwa Unhan ini menciptakan kader-kader tidak hanya untuk pertahanan, tapi untuk bangsa, ini yang saya tangkap, dari negara-negara besar, waktu saya berkunjung ke AS, saya ke berkunjung ke West Point, tujuan dari military states academy adalah menciptakan pemimpin-pemimpin untuk the united states of america, bukan untuk tentara, tapi untuk US," tuturnya.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan komitmennya untuk tetap menjaga proporsi anggaran pendidikan di tengah upaya efisiensi belanja negara dalam APBN 2025, yang totalnya mencapai Rp3.621,3 triliun.
Dari jumlah itu, dana untuk pendidikan dialokasikan sebesar Rp724,2 triliun atau tepat 20 persen.
"Tadi juga diingatkan untuk 20 persen (anggaran pendidikan), sesuai konstitusi pasti kita juga akan jaga," ujar Sri Mulyani saat rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2025).
Meski demikian, kebijakan efisiensi yang diarahkan Presiden Prabowo berdampak langsung pada sejumlah kementerian di sektor pendidikan.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengalami pengurangan anggaran sebesar Rp7,2 triliun, sehingga hanya memperoleh Rp26,2 triliun untuk tahun 2025.
Di sisi lain, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) yang semula memiliki pagu anggaran awal sebesar Rp57,6 triliun, harus merelakan pemangkasan sebesar Rp14,3 triliun sebagai bagian dari langkah penghematan tersebut.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]