- 195 unit alat pertambangan,
- Logam timah seberat 680.687,6 kg,
Baca Juga:
Presiden Prabowo Apresiasi Aparat atas Keberhasilan Selamatkan Aset Negara Bernilai Ratusan Triliun
- 6 unit smelter,
serta uang tunai yang telah disetorkan ke kas negara senilai Rp202.701.078.370, USD3.156.053, JPY53.036.000, SGD524.501, EUR765, KRW100.000, dan AUD1.840.
Presiden Prabowo mengungkapkan, total nilai aset yang telah berhasil disita dan diserahkan tersebut mencapai kisaran Rp6 triliun hingga Rp7 triliun.
Namun, jumlah tersebut belum termasuk nilai tanah jarang (rare earth/monasit) yang diduga jauh lebih besar.
Baca Juga:
Pemkot Jambi Gelar Rapat Pembahasan Kemacetan Antrian Pengisian BBM Solar Subsidi
“Nilainya dari enam smelter dan barang-barang yang disita mendekati enam sampai tujuh triliun. Tapi, tanah jarang yang belum diurai, mungkin nilainya lebih besar, sangat besar, tanah jarang. Monasit ya, monasit itu satu ton itu bisa ratusan ribu dolar, 200 ribu dolar,” ungkap Presiden.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo menegaskan bahwa praktik tambang ilegal yang merugikan negara di kawasan PT Timah ini telah menyebabkan kebocoran besar dalam kekayaan nasional.
Berdasarkan hasil perhitungan, total kerugian negara ditaksir mencapai sekitar Rp300 triliun.