WahanaNews.co | Presiden Prabowo Subianto meneken aturan perubahan nomenklatur jabatan kepala daerah, hingga legislator di Jakarta, Sabtu (7/12).
Mereka tak lagi memakai embel-embel Daerah Khusus Ibukota (DKI) melainkan Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
Baca Juga:
Soal Pilgub Jakarta 1 atau 2 Putaran, Ini Komentar Anies Baswedan
Aturan tersebut tertuang dalam Undang-Undang (UU) Nomor 151 Tahun 2024. Beleid memuat perubahan atas UU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta.
"Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta hasil pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta tahun 2024, dinyatakan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Khusus Jakarta," demikian bunyi Pasal 70A UU tersebut dikutip Sabtu, 7 Desember 2024.
Menanggapi hal ini, Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung mengemukakan sudah menyiapkan strategi khusus untuk mewujudkan visi dan misinya usai Provinsi DKI Jakarta kini berubah menjadi Provinsi Daerah Khusus Jakarta atau DKJ.
Baca Juga:
Pramono dan Rano Karno Diduga Terseret Korupsi, PMJAK Desak KPK Bertindak
"Strategi khusus untuk menerapkan visi ini ke depan, jadi yang namanya gubernur itu juga harus selaras sepaham dengan visi-misi yang dilakukan oleh presiden maupun wakil presiden," kata Pramono usai menemui korban kebakaran di Jalan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2024).
Menurut Pramono, usai Jakarta berubah menjadi DKJ maka pemerintah provinsi bersama pemerintah pusat harus sejalan dan saling melengkapi satu sama lain.
Pramono mengatakan sudah mempelajari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta.
"Contoh yang sederhana, kalau di pusat ada makan siang bergizi gratis oleh Pak Prabowo kemarin sudah disampaikan oleh Presiden Prabowo Rp10.000, maka kami di Jakarta akan ada sarapan pagi gratis," katanya.
Di 100 hari pertama usai dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta bersama Rano Karno (Bang Doel), dia akan kembali mengunjungi wilayah Jakarta yang pernah dikunjungi saat masa kampanye Pilkada ataupun yang belum dikunjungi.
"Karena saya ingin persoalan-persoalan yang menyangkut Kartu Jakarta Sehat, Jakarta Pintar, Lansia, Difabel, kemudian juga urusan RT/RW adalah persoalan dasar yang ada di masyarakat," katanya.
Selain itu, Pramono juga akan menyelesaikan permasalahan dasar lainnya seperti ijazah murid yang tertahan, persoalan Kampung Bayam, Tanah Merah dan Kampung Akuarium.
"Kampung Bayam, Tanah Merah, Kampung Akuarium, itu saya akan datangi di awal," ujar Pramono.
Dengan berubahnya Jakarta menjadi DKJ, Pramono akan menjadikan wajah Jakarta lebih terlihat. Pramono akan tetap memperlihatkan Betawi sebagai wajah Jakarta.
"Karena sudah bukan menjadi Ibu Kota Negara, ada identitas yang khas dan itu disebutkan adalah Betawi," tegas Pramono.
Pramono mengaku akan menggandeng semua pihak saat resmi memimpin Jakarta pada periode 2024-2029, termasuk mengajak calon gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil untuk membenahi permasalahan di Jakarta.
Pramono mengaku tak pernah memiliki masalah dengan siapapun sehingga akan merangkul semuanya untuk membangun Jakarta.
Bahkan, Pramono mengaku sudah menjalin komunikasi dengan para ketua umum (ketum) partai politik yang tidak mendukungnya di Pilkada Jakarta 2024.
"Jangankan Kang Emil, semuanya pasti saya rangkul dong. Saya tidak pernah punya persoalan berarti sama siapapun, sama sekali," katanya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta telah menetapkan pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno atau Si Doel meraih suara terbanyak dalam Pilkada Jakarta 2024, yakni 2.183.239 suara.
Hal itu ditetapkan KPU Jakarta usai menggelar rapat pleno rekapitulasi suara Pilkada Jakarta tingkat Provinsi KPU Jakarta selama dua hari, sejak Sabtu (7/12) dan Minggu (8/12).
Pram-Doel dinyatakan mendapatkan suara terbanyak, yakni 2.183.239 suara, sementara paslon lainnya, yakni nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) mendapatkan 1.718.160 suara. Di posisi ketiga paslon nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana meraih 459.230 suara.
[Redaktur: Zahara Sitio]