WahanaNews.co | Kecurigaan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, muncul ketika iran memberikan drone kepada rusia kamikaze buatan Teheran di tengah invasi. Ia menduga ada kesepakatan "berdarah" antara mereka.
"Iran memberikan drone [kepada Rusia]. [Mereka] mendukung pembunuhan, pembunuhan warga Ukraina. Ini adalah kesepakatan mereka. Kesepakatan finansial. Uang berdarah untuk Iran," kata Zelensky kepada CBC News.
Baca Juga:
Rusia Gempur Kherson dengan 71 Rudal di Malam Natal
Zelensky pun menegaskan ia tak akan percaya pada kata-kata pemimpin Iran yang sebelumnya menyatakan Teheran tak pernah mengirim rudal untuk Rusia.
"Mereka membunuh masyarakat kami. Jadi kepercayaan apa yang bisa kita bicarakan?" katanya.
Zelensky kembali menegaskan bahwa drone kamikaze Shahed-136 memang digunakan di Ukraina.
Baca Juga:
Makin Runyam! Polandia-Ukraina Cekcok Gara-gara Pidato Zelensky
"Mereka tidak dapat dipercaya," ujar Zelensky.
"Mereka mencuci otak seluruh orang di dalam negara dengan cara yang sama yang dilakukan Rusia. Mereka mengatakan kepada masyarakat mereka, 'Kami tidak menjual apa pun,' tetapi semua itu adalah kebohongan. Mereka membunuh masyarakat kami."
Selain membahas drone Iran, Zelensky juga meminta komunitas internasional untuk mendesak pasukan Rusia dan kontraktor keamanan swasta agar meninggalkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia.
"Itu harus dikatakan dengan jelas dan lantang, demiliterisasi di seluruh pembangkit. Tidak hanya kata-kata. Seluruh tentara harus meninggalkan wilayah PLTN," ujarnya.
Zelensky juga berpendapat Badan Energi Atom Internasional (IAEA) "harus memutus seluruh hubungan mereka dengan Rusia."
Selain itu, Zelensky berterima kasih atas dukungan Kanada ke Ukraina, termasuk fakta bahwa ia tak harus menunggu demi bisa berbicara dengan Perdana Menteri Justin Trudeau.
Tak lama setelah wawancara ini dirilis, Gedung Putih menyatakan Iran bahkan mengirimkan tentara mereka ke Crimea untuk melatih dan membantu Rusia menyerang Ukraina. [afs]