WAHANANEWS.CO, Jakarta - Korea-Indonesia MTCRC sukses menggelar Program Kunjungan ke
Korea pada 19-24 Mei 2025.
Program ini tidak hanya berfokus pada promosi ilmu pengetahuan
dan teknologi kelautan, tetapi juga mendorong terjalinnya kolaborasi internasional serta
pertukaran pengetahuan antara Indonesia dan Korea.
Baca Juga:
Bibimbap, Nasi Campur Korea yang Sehat dan Lezat
Program ini dilaksanakan sebagai
implementasi dari proyek Official Development Assistance (ODA) berjudul “The Establishment
of the Integrated Ocean Fisheries Technology Training Center and The Enhancement of
Capacity Building in Indonesia” (ODA KIOTEC).
Proyek ini didanai oleh pemerintah Korea dan
telah diresmikan pada 12 Juni 2024 di Busan, Korea Selatan.
Program ini resmi diakui sebagai
salah satu “Endorsed Project” oleh UN Ocean Decade.
Baca Juga:
Jepang Impor Beras dari Korsel Akibat Lonjakan Harga Domestik
Pengakuan ini menegaskan komitmen
program terhadap pembangunan berkelanjutan, peningkatan kapasitas, dan pengelolaan laut
yang berkelanjutan.
Selain itu, program ini juga menjadi wujud nyata dari kolaborasi strategis antara Indonesia dan Korea dalam mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).
Lebih lanjut tentang dua inisiatif yang diakui sebagai "Endorsed Project".
KOR-IND Ocean Tech Capacity Enhancement Actions KOR-IND Coastal Ocean Env. Survey Training Sebagai bagian dari upaya peningkatan kapasitas yang telah disebutkan, MTCRC melibatkan berbagai lapisan peserta dalam Program Kunjungan ke Korea, mulai dari para pemangku kebijakan hingga kalangan mahasiswa.
Perwakilan dari Kementerian Koordinator bidang Pangan (Kemenko Pangan) serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)-BPPSDMKP
hadir sebagai delegasi pemangku kebijakan.
Sementara itu, partisipasi dari kalangan muda
diwakili oleh mahasiswa program magister penerima beasiswa ODA KIOTEC yang berasal dari lima universitas di Indonesia, yaitu ITB, IPB, UGM, UNDIP, dan UNHAS.
Selama program berlangsung, peserta berkesempatan mengunjungi sejumlah institusi dan fasilitas maritim terkemuka di Busan, antara lain Kapal Riset Pukyong National University
(PKNU), Kampus Fakultas Ilmu Perikanan PKNU, Korea Institute of Ocean Science and
Technology (KIOST) di Busan dan Geoje (KIOST Namhae), National Maritime Museum, serta
Suncheon Bay Nature Reserve.
Kunjungan juga mencakup destinasi bersejarah dan edukatif seperti Busan Museum dan UN Peace Memorial Hall. Sebagai pelengkap, kegiatan budaya turut diselenggarakan di Seoul dengan mengunjungi Namsan Tower, Namsangol Hanok Village dan Gyeongbokgung Palace, guna memperkaya pemahaman peserta terkait budaya Korea.
Kunjungan ke Korea dalam program ini memberikan perspektif baru dalam pengembangan IPTEK kelautan dan perikanan.
“Kami mengapresiasi kesempatan berharga ini, dan optimis bahwa transfer teknologi serta pengetahuan dari Korea Selatan dapat diadaptasi untuk memperkuat kapasitas riset dan inovasi kelautan di Indonesia,” ujar Bapak Andi Indra Jaya Asaad, Kepala BRPBAP3 Maros, Sulawesi Selatan, yang juga menjadi salah satu peserta ECOP 2025.
Program ini membuka ruang dialog untuk proyek riset kolaboratif guna menjawab isu kelautan
dan lingkungan global.
Program ini tidak hanya memperluas wawasan peserta, tetapi juga mempererat kerja sama maritim Indonesia-Korea menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
MTCRC akan terus berkomitmen untuk menjadi jembatan kolaborasi antara Indonesia dan
Korea dalam memajukan sektor kelautan yang inovatif dan berkelanjutan.
Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) adalah Pusat
Penelitian Bersama Antar Pemerintah yang didirikan pada tanggal 14 September 2018, melalui Nota Kesepahaman (MoU) dan Implementing Arrangement (IA) antara Kementerian Samudera dan Perikanan (MOF) Republik Korea dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Republik Indonesia (saat ini sedang dalam proses pembaruan ke Kementerian Koordinator Bidang Pangan).
Dioperasikan oleh KIOST dan ITB, fungsi utama
MTCRC adalah sebagai wadah kerja sama, melakukan penelitian bersama, dan meningkatkan pengembangan kapasitas untuk memperkuat serta mempromosikan kolaborasi praktis dalam ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan antar kedua negara.
[Redaktur: Amanda Zubehor]