WahanaNews.co | Senior Executive Vice President (SEVP) Operasi Pemasaran PT Pupuk Indonesia (Persero), Gatot Gembiro Noegroho, menyatakan produktivitas petani cenderung meningkat setelah bergabung dengan program Makmur Pupuk Indonesia.
Berdasarkan data yang dihimpun, Dia mengatakan bahwa produktivitas pada program Makmur meningkat 34 persen sampai 42 persen secara nasional, khususnya pada petani padi dan jagung.
Baca Juga:
Kementan Gencarkan Listrik Masuk Sawah Dukung Program Pompanisasi
"Program Makmur terbukti mampu meningkatkan produktivitas," kata Gatoet dalam acara Panen Bersama Program Makmur di Banyuwangi, Kamis (9/9/2021).
Dia menjelaskan bahwa, peningkatan produktivitas petani padi ini terjadi pada masa tanam pertama. Di mana angka panen sebelum bergabung dalam program Makmur tercatat sebesar 5 ton per hektare menjadi 9 ton per hektare.
Peningkatan produktivitas produk pertanian, dikatakan Gatoet juga berdampak positif terhadap pendapatan petani di Banyuwangi.
Baca Juga:
Kementan Ajak Santri di Madiun Terjun ke Sektor Pertanian
Para petani padi yang tergabung dalam program ini mengalami peningkatan keuntungan menjadi sekitar Rp 24 juta per hektare dari yang sebelumnya sekitar Rp 10 juta per hektare.
Program Makmur, dikatakan Gatoet, terdiri dari berbagai aspek yang membantu petani dan budidaya pertanian.
Mulai dari pengelolaan budidaya tanaman berkelanjutan, informasi dan pendampingan budidaya pertanian, digital farming dan mekanisme pertanian. Tidak hanya itu, disiapkan juga akses permodalan dan perlindungan risiko pertanian serta adanya offtaker atau jaminan pasar bagi petani.