WahanaNews.co | Proyek penanganan banjir di Jakarta, yakni
normalisasi Sungai Ciliwung, tak mengalami perubahan signifikan.
Sejak tahun 2018 sampai sekarang,
realiasi untuk normalisasi baru mencapai 16 km dari 33 km.
Baca Juga:
Pemprov DKI Jakarta Ajukan Anggaran Rp469 Miliar untuk Normalisasi Ciliwung 2023
Direktur Sungai dan Pantai Ditjen
Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Bob Arthur Lombogia, menuturkan, normalisasi dihadapkan pada masalah lahan.
Sementara, pembebasan lahan ini
menjadi tugas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Harga bukan menjadi persoalan dalam
pembebasan lahan proyek penanggulangan banjir di Jakarta ini.
Baca Juga:
Bersurat ke Kemendagri, Pemprov DKI Minta untuk Nonaktifkan 92 Ribu NIK
Menurutnya, pembebasan lahan ini
berkaitan anggaran yang belum teralokasi.
"Bukan (harga), sebetulnya
masalahnya kan belum teralokasi untuk
pengadaan lahan. Jadi kalau masalah harga kan
tetap mengikuti acuan yang ada, mengikuti harga sesuai harga yang nantinya ada
konsultan penaksir harga, namanya kita melakukan appraisal, ada konsultan appraisal
yang akan menentukan harganya, ada ketentuannya gitu," ujarnya kepada wartawan, Minggu (21/2/2021).
Dia mengatakan, saat ini Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta tengah mengusahakan anggaran tersebut.