WahanaNews.co | Proyek penanganan banjir di Jakarta, yakni
normalisasi Sungai Ciliwung, tak mengalami perubahan signifikan.
Sejak tahun 2018 sampai sekarang,
realiasi untuk normalisasi baru mencapai 16 km dari 33 km.
Baca Juga:
Kadiv Humas Polri : Nama Calon Wakapolri Sudah ada, Saat ini Sedang Dalam Proses Pemilihan.
Direktur Sungai dan Pantai Ditjen
Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Bob Arthur Lombogia, menuturkan, normalisasi dihadapkan pada masalah lahan.
Sementara, pembebasan lahan ini
menjadi tugas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Harga bukan menjadi persoalan dalam
pembebasan lahan proyek penanggulangan banjir di Jakarta ini.
Baca Juga:
Rapat Paripurna Sahkan RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi Usul Inisiatif DPR
Menurutnya, pembebasan lahan ini
berkaitan anggaran yang belum teralokasi.
"Bukan (harga), sebetulnya
masalahnya kan belum teralokasi untuk
pengadaan lahan. Jadi kalau masalah harga kan
tetap mengikuti acuan yang ada, mengikuti harga sesuai harga yang nantinya ada
konsultan penaksir harga, namanya kita melakukan appraisal, ada konsultan appraisal
yang akan menentukan harganya, ada ketentuannya gitu," ujarnya kepada wartawan, Minggu (21/2/2021).
Dia mengatakan, saat ini Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta tengah mengusahakan anggaran tersebut.
Dia bilang, Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWS Cilicis) sedang
melakukan koordinasi terkait wilayah mana yang dibebaskan.
"Iya, dari Pemprov sudah
mengusahakan sekarang, mereka sudah koordinasi BBWS Cilicis katanya ada nanti
sudah mulai mereka usahakan. Makanya mereka sementara mengidentifikasi
bersamasama dengan BBWS Cilicis lahan-lahan yang nantinya akan dibebaskan.
Mudah-mudahan dalam waktu cepat bisa tuntas," terangnya.
Dia bilang, proyek ini tergantung dari
pembebasan lahan yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Menurutnya, pembangunan bisa makan
waktu 2 tahun dengan catatan pembebasan lahan untuk proyek penanggulangan
banjir itu rampung.
"Itu mungkin paling lama 2 tahun
kalau sudah bebas semua, kan cukup
banyak, 17 km," terangnya. [qnt]