Hikmat menjabarkan, pada 2020 PLN telah melakukan registrasi
REC kepada instiusi global, salah satu pembangkit listrik yang dimiliki yaitu
PLTp Kamojang, dengan total 77000 mwh.
Registrasi terus akan dilakukan sehingga penyedaan REC semakin
luas di seluruh Indonesia.
Baca Juga:
Komisi VII DPR Dukung Langkah PLN Kembangkan Super Grid, Smart Grid dan Smart Control Center
"Tahun 2021 kita akan melakukan registrasi beberapa
pembangkint renewable energi yang ada di Sulawesi yaitu PLTP Lahendong dan PLTA
Bakaru," ungkapnya.
Hikmat mengungkapkan, tarif yang dibanderol PLN untuk
perusahaan yang menggunakan REC sangat kompetitif yakni Rp35 ribu per 1 MWH.
Penetapan tarif itu ditegaskan sudah berdasarkan analisis
secara global berdasarkan penerapan di banyak negara.
Baca Juga:
Irjen Sumadi Bawa Pulang Piala Bergilir Turnamen Golf Gatrik IKAPELEB ESDM 2023
"Jangan sampai terjadi double kapital landing EBT di
Indoneisa. Semua berlomba-lomba untuk membangun EBT, tapi yang menggunakan dan
memanfaatkan terbatas," ujarnya.
Director of Sustainable Development Danone Indonesia,
Karyanto Wibowo mengatakan, inisiatif PLN menyediakan REC ini sejalan dengan
komitmen industri dalam penggunaan EBT ke depannya.
"Kami melihat yang dilakukan PLN suatu lompatan dan
inovasi yang luar biasa. Karena kebutuhan EBT industri besar. Momentumnya sudah
ada, RI punya komitmen mendukung industri terutama global company, tinggal
bagaimana menyediakan akses," tambahnya. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.