WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pemerintah tengah melakukan perombakan besar-besaran terhadap data penerima bantuan sosial (bansos).
Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengungkap, sebanyak 1,9 juta data penerima bansos dikoreksi dalam proses penyaluran tahap terbaru.
Baca Juga:
Gus Ipul: 143 Guru Mundur, Proses Belajar Sekolah Rakyat Tetap Lancar
Langkah ini diambil untuk memastikan bantuan benar-benar jatuh ke tangan yang tepat, seiring dengan pembaruan data dan transisi penyaluran melalui sistem perbankan.
“Kita lakukan penyesuaian-penyesuaian. Jadi, sebagian besar ya masih menerima bansos. Tapi, sebagian lagi sekitar 1,9 juta itu terkoreksi,” ujar Gus Ipul di sela acara di Pusdiklatbangprof Kemensos, Jakarta Selatan, Sabtu (5/7/2025).
Ia menjelaskan, penyesuaian ini terjadi karena adanya data penerima yang berubah antara triwulan pertama dan kedua.
Baca Juga:
8 Juta Data Penerima Bansos Dinonaktifkan, Data Tunggal BPS Jadi Acuan Nasional
Beberapa nama yang menerima bantuan di awal tahun kini tidak lagi tercantum sebagai penerima aktif.
“Maka itu, kepada bapak-bapak, ibu-ibu sekalian yang mungkin tidak menerima bansos lagi, saya ingin sampaikan mohon maaf. Ini bukan maunya Menteri, bukan maunya Kementerian Sosial, tapi ini adalah memang sesuai data yang diberikan kepada kami,” tuturnya.
Menurut Gus Ipul, proses koreksi ini dilakukan berdasarkan pencocokan dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Tujuannya adalah untuk memastikan bansos benar-benar tepat sasaran.