WahanaNews.co | Di hadapan ribuan kepala desa dalam peringatan HUT Undang-Undang Desa ke 9 di Gelora Bung Karno (GBK), Minggu (19/3/2023), Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan sekilas perjalanan hidupnya.
Saat menyampaikan pesan soal pentingnya aspek pendidikan di desa, Luhut mengaku, dirinya adalah anak seorang sopir dan ibunya tidak lulus sekolah dasar.
Baca Juga:
Pembangunan IKN Dilanjutkan, Anggaran yang Disiapkan dari APBN Mencapai Rp 48,8 Triliun
Luhut menuturkan, ayahnya adalah sopir perusahaan otobus Sibualbuali yang beroperasi di wilayah tanah Batak.
“Apapun yang kita lakukan, pendidikan adalah kunci. Saya adalah anak seorang sopir. Ayah saya sopir Sibualbuali, bus di tanah Batak,” ungkap Luhut.
“Saya dilahirkan dari rahim seorang ibu yang SD (sekolah dasar) saja atau SR (sekolah rakyat) saja tidak tamat," lanjut dia.
Baca Juga:
BGN Sebut Perekrutan SPPI Batch 1 Dilakukan Juni-Oktober 2024 Melalui Dana ‘Hamba Allah’
Namun, sambungnya, ia bisa menjadi menteri seperti sekarang karena faktor pendidikan.
Luhut yakin anak-anak kepala desa nantinya bisa lebih baik darinya.
Pemerintah saat ini sedang memulai menerapkan program gampang, asyik, dan menyenangkan (Gasing) untuk mata pelajaran matematika dan fisika di seluruh Indonesia.