Muazim mengaku sependapat bila pelaksanaan MBG sebisa mungkin menyerap tenaga kerja dari warga sekitar.
Namun, ia mengingatkan hal itu harus realistis karena tidak semua daerah memiliki sumber daya manusia (SDM) yang memadai.
Baca Juga:
Mahfud MD Soroti MBG: Manfaat Banyak, tapi Tata Kelola Amburadul
“Tapi, ya kalau SDM-nya terbatas untuk masak dia nggak paham apa-apa, itu juga yang perlu kita pikirkan,” ujarnya.
Ia pun mendorong agar anggota SPPG, selain tiga orang yang dikontrak langsung oleh BGN, perlu mendapatkan pelatihan tambahan.
Menurutnya, menyiapkan makanan dalam jumlah besar bukanlah pekerjaan mudah.
Baca Juga:
Rp6.500 per Porsi Jadi Biang Kerok, Ratusan Siswa Makassar Tak Lagi Dapat MBG
“Karena yang namanya memberikan makanan siap saji lebih dari sekian jam itu sudah ada potensi keracunan,” kata Muazim.
“Jadi, mungkin ada pelatihan yang kita berikan kepada selain dari yang 3 orang yang dari BGN,” sambungnya.
Program MBG sendiri memang sedang menjadi sorotan publik setelah ribuan orang dilaporkan mengalami keracunan massal.