WAHANANEWS.CO - Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) akhirnya angkat bicara soal usulan menjadikan Soeharto dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai pahlawan nasional.
Ia menegaskan, kedua tokoh itu punya jasa besar bagi bangsa dan negara yang sudah semestinya dihormati.
“Ya, setiap pemimpin, baik itu Presiden Soeharto maupun Presiden Gus Dur, pasti memiliki peran dan jasa terhadap negara dan kita semuanya harus menghargai itu dan kita sadar setiap pemimpin pasti ada kelebihan dan pasti ada kekurangan,” ujar Jokowi saat ditemui di kediamannya di Sumber, Banjarsari, Kamis (6/10/2025).
Baca Juga:
Kereta Cepat Whoosh: Untungnya Buat Meraka, Ruginya - Konsumen Harus Nanggung?
Jokowi menuturkan, pemberian gelar pahlawan untuk kedua mantan presiden itu tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan melalui proses panjang dan melibatkan tim khusus yang menilai kelayakan setiap tokoh.
“Pemberian gelar jasa terhadap para pemimpin itu juga melalui proses-proses, melalui pertimbangan-pertimbangan yang ada dari tim pemberian gelar dan jasa,” jelasnya.
Ia menambahkan, masyarakat sebaiknya melihat langkah itu sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi keduanya dalam sejarah Indonesia.
Baca Juga:
Usai Bertemu Jokowi, Prabowo Kumpulkan Sejumlah Tokoh di Kertanegara
“Saya kira kita semua sangat menghormati peran dan jasa yang telah diberikan baik oleh Presiden Soeharto maupun Presiden Gus Dur bagi bangsa dan negara ini,” sambung Jokowi.
Menanggapi munculnya pro dan kontra atas pengusulan tersebut, Jokowi menganggapnya sebagai hal yang wajar. Ia mengingatkan bahwa setiap keputusan tentang gelar kehormatan selalu memiliki ruang perbedaan pendapat.
“Pro dan kontra itu biasa, tapi yang penting kita menghargai pengusulan dan proses yang berjalan,” tutupnya.