WahanaNews.co | Menggeluti sebuah profesi memang memiliki konsekuensi tersendiri, begitu pula menjadi kepala terminal.
Menjadi kepala terminal merupakan pekerjaan dengan tanggung jawab yang besar karena harus dapat me-manage tidak hanya jadwal pemberangkatan bus dalam dan luar kota, juga membuat penumpang atau pengunjung dapat aman dan nyaman selama berada di zona terminal.
Baca Juga:
Puncak Lonjakan Penumpang Masa Libur Nataru Terminal Kalideres pada 24 dan 28 Desember 2024
Hal itu dialami Revi Zulkarnaen, Kepala Terminal Kalideres, Jakarta Barat.
Revi telah menjabat Kepala Terminal Kalideres sejak tahun 2019 setelah sebelumnya terminal yang mempunyai luas 3,5 hektar itu dijabat oleh dua kepala, satu kepala terminal dalam kota dan satu lagi kepala terminal luar kota.
Namun dibalik itu semua, berbagai risiko harus dijalani orang nomor satu di Terminal Kalideres itu, salah satunya jarang bertemu keluarga, dan bahkan pernah didatangi anaknya ke terminal.
Baca Juga:
Pemprov DKI Siapkan 2.846 Unit Bus di Empat Terminal untuk Nataru 2025
“Saya 17 tahun di terminal dalam kota Blok M. 6 bulan di Terminal Kota Tua. Dari Kota Tua saya ke Terminal Kalideres. Kalau sebelumnya jam kerja saya sampai jam 9 malam, sejak di Terminal Kalideres bisa sampai 24 jam apalagi jika hari besar seperti lebaran dan akhir tahun,” kata Revi kepada WahanaNews.co, Jumat (8/3/2024).
Revi bercerita pertama bekerja di Terminal Kalideres, ia tidak pulang ke rumah karena padatnya mengatur pemberangkatan jadwal bus antar kota.
“Pertama di Kalideres, tidak pulang ke rumah. Anak saya tidak percaya dan datang langsung ke terminal melihat saya. Sekarang keluarga sudah terbiasa jika tidak pulang karena tujuan saya kan melayani masyarakat,” ungkapnya.