Kesibukan Revi pada saat hari-hari besar seperti lebaran dan akhir tahun di terminal telah dapat diterima keluarga.
“Saat lebaran dan akhir tahun sangat sibuk, jarang bertemu keluarga, bahkan mau tidur aja agak sulit. Pagi sampai malam kita memberangkatkan bus, terus malam ke pagi mengatur bus-bus yang tiba dari luar kota,” ujarnya.
Baca Juga:
Kadishub Jakarta Minta Bus Angkutan Mudik Lebaran Yang Tak Layak Jalan Segera Lengkapi Persyaratan
Revi mengatakan terminal yang mempunyai luas 3,5 hektar itu agak sempit untuk jumlah kendaraan dalam dan luar kota dibanding Terminal Kampung Rambutan yang mempunyai luas 12 hektar dan Terminal Pulau Gebang 16 hektar.
“Daya tampung Terminal Kalideres ini sangat sedikit dibanding terminal lain di DKI Jakarta. Kita harus ekstra mengatur parkir bus-bus biar teratur karena pelayanan angkutan dalam dan luar kota itu sangat berbeda,” ungkapnya.
Bagi Revi, menjadi Kepala Terminal juga membuat dirinya semakin terbuka dengan pertemuan banyak karakter orang.
Baca Juga:
Terminal Kalideres Mulai Bersiap Jelang Mudik Lebaran 2025
“Senang bisa bertemu banyak orang dengan berbagai karakter berbeda membuat saya lebih terbuka memahaminya,” kata Revi.
Revi mengungkapkan hambatan utama sejak menjabat di terminal adalah kesulitan menerapkan aturan bagi orang atau kelompok yang telah puluhan tahun berada di terminal.
“Kendala utama adalah kesulitan menerapkan aturan baru bagi mereka atau kelompok yang telah puluhan tahun turun termurun mulai dari kakek hingga ayahnya berada di dalam terminal. Intinya memang harus selalu membangun komunikasi dengan mereka. Itu yang saya terapkan,” tegas Revi.