Sementara itu pada aspek distribusi, BPOM menemukan makanan MBG sering dikirim lebih dari empat jam setelah dimasak, bahkan distribusinya bercampur antar batch tanpa memperhatikan urutan waktu pemasakan.
Melihat kondisi ini, BPOM menekankan perlunya perbaikan total dalam manajemen SPPG, termasuk peningkatan kualitas sumber daya manusia yang mengelolanya.
Baca Juga:
Keracunan MBG Disorot, Prabowo: Saya di Rumah Saja Bisa Salah Makan
"Saya kira penyelesaian masalahnya kalau SPPG kita selesaikan Insyaallah berikutnya tidak terjadi lagi kejadian yang kita tidak inginkan," tambah Taruna.
Data terbaru dari Badan Gizi Nasional (BGN) hingga pertengahan September 2025 mencatat total kasus keracunan MBG secara nasional mencapai 4.711 kasus dan tersebar di tiga wilayah besar di Indonesia.
Dari jumlah tersebut, Jawa Barat menjadi daerah dengan korban terbanyak yakni 2.606 kasus sejak Januari 2025.
Baca Juga:
Bupati Tapteng Resmikan SPPG Yayasan Generasi Bangsa Tukka
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.