WahanaNews.co | Roger Melles, Ketua
Umum Gerakan Muda Papua Indonesia (GMPI), mengapresiasi langkah Polri menetapkan
Ambroncius Nababan sebagai tersangka penghina Natalius Pigai, mantan Komisioner
Komnas HAM.
Diketahui, Bareskrim sudah menetapkan sekaligus menahan Ambroncius Nababan sebagai tersangka kasus rasisme, ujaran kebencian (UU ITE), dan penghinaan di akun media sosialnya.
Baca Juga:
Abu Janda dan Pigai Sepakat Rukun, Kasus Rasial Tetap Diusut
Menurut Roger, suatu kaum yang intelektual mudanya terus dihina dan
direndahkan oleh bangsanya sendiri, tentunya bakal ada
yang bangkit melawan untuk memperoleh kemerdekaan demi keadilan dalam kemanusiaan.
"Semoga
ada perhatian dan keadilan dari pemerintah bagi Kaka Natalius Pigai selaku intelektual muda Papua yang
sering terhina dan menjadi korban rasisme karena vokal tentang kemanusiaan dan
politik," ujar Roger Melles, melalui keterangan tertulisnya, Selasa (26/1/2021).
Sambung
Roger, moralitas tentang nasionalisme di internal partai nasionalis kini
menjadi lemah dan tak lagi menjadi harapan, terutama
dalam membangun semangat nasionalisme bagi generasi bangsa Indonesia.
Baca Juga:
Natalius Pigai Ungkap Kronologi Pertemuan dengan Abu Janda
"Terkadang
bukan politik yang jahat, tetapi
pengkaderan politik internal partai yang kurang mampu menjaga integritas para
kader dalam berpolitik," tandas Roger, tokoh muda
Papua yang juga Ketua Umum Partai Perjuangan Nasional Demokrat (PPND).
Menurutnya,
partai politik berbasis nasionalis perlu penyegaran visi dan misi terhadap para
kader demi memupuk semangat nasionalisme, yang masih
menjadi landasan utama partai nasionalis dalam berdemokrasi di Indonesia.
Lanjut
Roger, merebut Papua ke pangkuan ibu pertiwi adalah hasil perjuangan dari
semangat nasionalisme bangsa Indonesia karya Soekarno, yang
perlu dijaga dan dirawat
dengan baik.
"Salam
nasionalisme dari kami, pemuda
Papua yang mencintai Indonesia. Rasisme
adalah ancaman terbesar terhadap persatuan bangsa Indonesia, dan rasisme terhadap orang Papua, yang masih terus
berlangsung hingga saat ini, tentu menjadi
kegagalan kita bersama dalam memahami makna nasionalisme," paparnya.
Terakhir, kata Roger, Papua adalah karya terbaik nasionalisme
Indonesia yang perlu dijaga dan
dibanggakan sebagai suatu bangsa yang besar.
"Siapa
yang mencintai Indonesia akan selalu peduli terhadap Papua. Seperti kejadian
ini, tentunya sangat
disayangkan, dan saya berharap
rasisme bisa menjadi perhatian serius kita bersama sebagai bangsa yang
besar," pungkas putra Papua yang kini tinggal di
Jakarta sebagai pengusaha. [dhn]