WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menghadiri Festival Ronthek ke-13 yang digelar di Alun-alun Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Acara ini mengusung tema “Pacitan Sumandhang Nugraha” dan tagline “70 Miles Sea Paradise”.
Baca Juga:
Polisi di Pacitan Diduga Perkosa Tahanan Tak Terima Dipecat, Ajukan Banding
Festival tersebut dipuji oleh Menteri Ekraf sebagai wujud nyata kolaborasi antara warisan budaya lokal dan perkembangan sektor ekonomi kreatif.
"Festival ini mencerminkan kekuatan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal. Ini adalah contoh bagaimana subsektor seni pertunjukan dan musik bisa menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah," ujar Teuku Riefky dalam keterangannya, Senin (7/7/2025).
Ronthek merupakan bentuk seni khas Pacitan yang bermula dari tradisi ronda sahur di bulan Ramadan.
Baca Juga:
Oknum Polisi di Pacitan Dipecat Tak Hormat Usai Diduga Perkosa Tahanan Wanita
Pertunjukannya memadukan musik bambu pukul, tarian, serta elemen seni kreatif lainnya.
Kini, ronthek telah berkembang menjadi festival tahunan yang tak hanya mengangkat budaya, tetapi juga mendukung pertumbuhan UMKM dan subsektor kreatif lainnya.
Dalam penyelenggaraannya tahun ini, 12 kecamatan di Pacitan dan 3 kelompok pelajar SMA turut ambil bagian menampilkan karya seni.
Festival juga dimeriahkan oleh Pasar Krempyeng, sebuah pameran produk lokal dan ekonomi kreatif yang memperlihatkan kekayaan potensi daerah.
Menurut Teuku Riefky, Festival Ronthek menjadi bagian dari Kharisma Event Nusantara (KEN) sejak 2023 dan tetap berlanjut di daftar KEN 2025.
Ia menyebut kegiatan ini mencerminkan sinergi antara sektor budaya dan ekonomi yang memperkuat daya saing daerah.
Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono yang juga hadir dalam acara itu menegaskan pentingnya menjaga budaya lokal sebagai sarana pendidikan dan pengembangan generasi muda.
Ia mengapresiasi upaya pelestarian seni dan budaya melalui festival seperti ini.
“Di tanah 70 Miles of Paradise ini, kita tidak hanya melihat keindahan alam. Tetapi juga kekayaan seni pertunjukan yang terus diberdayakan dan dikembangkan,” ujar Ibas.
Festival Ronthek juga dianggap sebagai contoh nyata kolaborasi hexahelix, melibatkan pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha kreatif, akademisi, media, komunitas, dan dunia industri.
Hadir pula Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Wakil Bupati Gagarin Sumrambah, serta para pejabat daerah lainnya untuk memberikan dukungan langsung.
Acara ini digelar selama tiga hari berturut-turut, mulai 5 hingga 7 Juli 2025, dan berlangsung setiap malam mulai pukul 19.00 WIB.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]