WahanaNews.co | Menteri Sekretaris Negara
(Mensesneg), Pratikno, meresmikan Jalan Layang Mohamed bin Zayed (MBZ), Senin (12/4/2021).
"Maka, pagi
hari ini, saya dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), atas
nama Bapak Presiden, secara resmi mengubah nama Jalan Tol Jakarta-Cikampek II
Elevated resmi menjadi Jalan Layang MBZ," ucap Pratikno.
Baca Juga:
Progres 80 Persen, Proyek Tol Betung – Tempino – Jambi Seksi Tempino – Interchange Ness Dikebut
Peresmian
ini ditandai dengan penekanan tombol sirine yang dilakukan oleh Menteri PUPR, Basuki
Hadimuljono; Duta Besar RI untuk UEA, Hasan Bagis; serta
Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia, Abdullah Salem Obeid Al Dhaheri.
Nama
MBZ diabadikan sebagai pengganti nama Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek)
atau Tol Japek II Elevated.
Hal ini
sebagaimana tertuang dalam Surat Izin Menteri PUPR Nomor BM.07.02-Mn/635,
tertanggal 8 April 2021.
Baca Juga:
Arogansi di Jalan Raya: Sopir Lalamove Diduga Todongkan Senpi, Polisi Turun Tangan
Sebelumnya,
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Subakti Syukur, mengatakan,
penggantian nama Tol Layang Japek menjadi Jalan Layang Mohamed Bin Zayed
merupakan permintaan resmi dari Sekretariat Presiden Republik Indonesia.
"Iya
ini permintaan Setpres," ujar Subakti kepada wartawan, Sabtu (10/4/2021).
Karena
penggantian nama ini merupakan permintaan resmi, Jasa Marga selaku pengelola
tol layang siap melaksanakan perintah.
Untuk
diketahui, Mohamed bin Zayed, atau nama lengkapnya Mohamed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan,
merupakan Pangeran Mahkota Abu Dhabi dan deputi komandan tertinggi Pasukan
Angkatan Darat Uni Emirat Arab (UEA).
Nama
MBZ dikenal publik Indonesia setelah Presiden Jokowi memberi kepercayaan
kepadanya untuk menjadi Ketua Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Baru.
Posisi
Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Baru juga diisi oleh dua nama lain, yaitu
Masayoshi Son dan Tony Blair.
Ketiganya
berperan dalam memberi masukan dan nasehat, mempromosikan serta membangun
kepercayaan investor global agar mau berinvestasi di Indonesia.
Selain
itu, MBZ juga berperan dalam rencana investasi 10 miliar dollar AS atau setara
Rp 144 triliun yang akan ditempatkan pada dana kelolaan Indonesia Investment Authority (INA).
Solusi Kemacetan
Tol
layang ini dianggap sebagai salah satu solusi kemacetan yang sering terjadi di
ruas vital tersebut.
Jalan
bebas hambatan berbayar ini merupakan jalan tol layang terpanjang dan menjadi
jalan tol bertingkat (double decker
motorway) pertama di Indonesia, karena dibangun di atas Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Tujuan
dibangunnya jalan tol ini adalah untuk memisahkan pergerakan komuter jarak
pendek Jakarta-Bekasi-Cikarang (lajur kolektor/eksisting) dengan pergerakan jarak
jauh tujuan Cirebon, Bandung, Semarang, dan Surabaya (lajur ekspres/layang),
khususnya golongan I non-bus.
Pembangunan
Jalan Tol Layang Japek dikerjakan oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero)
Tbk bersama PT Acset Indonusa Tbk dengan skema KSO.
Pengusahaannya
dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek
(JJC) yang merupakan anak usaha dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk dengan nilai
investasi Rp 16,2 triliun. [qnt]