Komnas HAM Cek Keterangan Bonek hingga Persebaya
Sementara itu, Komnas HAM menyatakan telah memeriksa klub Persebaya Surabaya dan pendukungnya atau Bonek, dan petugas keamanan (security officer) terkait tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober lalu.
Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara mengatakan pemeriksaan itu dilakukan pada Sabtu (15/10).
Baca Juga:
Ingat Suporter Mengerang di Kanjuruhan, Panpel Arema FC Menangis
"Sabtu kemarin kami sudah meminta keterangan dari Persebaya. Saya sendiri yang meminta keterangan manajemen Persebaya. Ada Manajer Persebaya, Security Officer, perwakilan Bonek, dan dua media official," kata Beka di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin.
Dalam pemeriksaan itu, kata Beka, pihak Persebaya membeberkan kronologi dari sejak pertandingan dimulai sampai mereka meninggalkan lapangan. Setelah pertandingan di lapangan Kanjuruhan berakhir, mereka dievakuasi aparat sampai masuk ke mobil kendaraan taktis (rantis).
"Sampai kemudian pengalaman di dalam kendaraan taktis, sampai mereka bisa keluar dari area stadion dan sampai di mess Persebaya dengan selamat," ujarnya.
Baca Juga:
Sidang Kanjuruhan, Ahli: Gas Air Mata Tak Bisa Dideteksi di Jenazah
Beka menyebut para pemain Persebaya masih mengingat dan trauma atas tragedi tersebut. Namun, mereka tetap harus beraktivitas bersama klubnya.
"Latihan-latihan ringan lah. Sekaligus juga latihan ringan ini bukan sekadar untuk menjaga kondisi mereka tapi juga sebagai bagian dari trauma healing," tuturnya.
Sebelumnya terkait tragedi Kanjuruhan, polisi membantah imbas penyemprotan gas air mata oleh aparat. Namun, Komnas HAM dan Tim Gabungan Independen Pencara Fakta (TGIPF) yang dipimpin Menko Polhukam Mahfud MD berkata sebaliknya.