WahanaNews.co | Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly
Asshiddiqie menanggapi ucapan
Juru Bicara PA 212, Ustaz Haikal Hassan, soal rencana mereka akan menggelar Reuni 212.
Jimly mengomentari ucapan Haikal Hassan
yang membandingkan gelaran Pilkada dan Reuni 212 di tengah pandemi.
Baca Juga:
HRS Sebut ‘Negara Darurat Kebohongan’, Pengacara: Itu Dakwah
Sebelumnya, dalam sebuah potongan
video yang dibagikan akun Twitter @Aiek_Channel, Babe Haikal membandingkan Pilkada
dan Reuni 212.
"Kalau Pikada tetap digelar,
kita juga tetap gelar Reuni 212. Kalau Bapak menghargai enggak bikin Pilkada,
kita juga menghargai enggak bikin Reuni. Tapi karena Bapak sudah putuskan bikin
Pilkada, kita juga bakal bikin Reuni 212, bahkan lebih besar!" kata Haikal
Hassan dalam potongan video itu.
Pernyataan itu dinilaiJimly Asshiddiqiesebagai
upaya mencari masalah. Terlebih ada perbedaan substansi antara Pilkada dan
Reuni 212.
Baca Juga:
Habib Rizieq Bebas, Ini Respon Pecinta HRS di Majalengka
"Ini cari-cari masalah. Pilkada sudah
diatur UU setelah sebelumnya ditunda. Reuni tidak ada dasarnya, malah terus
menerus besarkan konflik Pilgub yang sudah tuntas. Mohonlah kearifan, warga
yang tidak setuju, apalagi yang non muslim mungkin lebih banyak merasa tidak
nyaman. Tolong bertoleransi,"kata Jimly, dikutip dari cuitannya, Jumat (13/11/2020).
Ia lantas menyarankan agar
pemerintah mengambil tindakan mengenai rencana pertemuan yang melibatkan orang
banyak di tengah pandemi ini.
"Menteri mesti koordinasi dengan
Pemda,"imbuh Jimly
menyarankan.
PA 212 Kirim Surat ke Anies
Pihak pengelola Monumen Nasional
atau Monas membenarkan sudah menerima surat permohonan dari Persaudaraan
Alumni/PA 212 untuk menggunakan kawasan Monas sebagai tempat reuni akbar.
Bahkan surat itu sudah disampaikan ke Gubernur Anies Baswedan.
Kepala Seksi Pelayanan Informasi
Unit Pengelola Kawasan atau UPK Monumen Nasional, Irfal Guci mengatakan surat
itu sudah pernah diterima oleh pihaknya. Setelah itu UPK Monas langsung
menyampaikannya ke Anies untuk ditindaklanjuti.
"Mereka sudah bersurat ke
Gubernur setahu saya suratnya sudah tanggal 1 September," kata Irfal saat
dihubungi wartawan, Kamis (12/11/2020).
Irfal menyebut di masa pandemi
Covid-19 ini, pihaknya tidak bisa menangani perizinan untuk menggelar acara di
Monas. Ia menyatakan hal ini sekarang menjadi wewenang Anies selaku pimpinan
DKI.
"Pernahsihbersurat ke kita. Tapi kan karena di suasana
covid ini, izinnya ditangani langsung pak Gubernur," ujarnya.
Surat yang sudah diterima Gubernur
itu ditindaklanjuti oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pemprov
DKI. Bahkan kemarin, Rabu (11/11/2020), sudah diadakan rapat yang membahas soal
rencana itu.
"Gubernur turunnya ke
Kesbangpol. Karena Kesbangpol lah yang lebih mendalami itu. Kesbangpol juga
sudah rapat kemarin ya hari Rabu," tuturnya.
Terpisah, Kepala Kesbangpol Taufan
mengatakan pihaknya sedang membahas masalah ketertiban dan keamanan masyarakat
(kamtibmas) di ibu kota. Terlebih lagi mengenai pergerakan masyarakat setelah
kepulangan Rizieq.
"Kan dalam waktu dekat
gerakan makin banyak setelah ulama besar kita pulang. Mungkin maulid kan banyak
bisa saja dia maulid di sini. Itu aja," jelasnya.
Kepala Seksi Pelayanan Informasi
Unit Pengelola Kawasan atau UPK Monumen Nasional, Irfal Guci mengatakan surat
itu sudah pernah diterima oleh pihaknya. Setelah itu UPK Monas langsung
menyampaikannya ke Anies untuk ditindaklanjuti.
"Mereka sudah bersurat ke
Gubernur setahu saya suratnya sudah tanggal 1 September," kata Irfal saat
dihubungi wartawan, Kamis (12/11/2020).
Irfal menyebut di masa pandemi
Covid-19 ini, pihaknya tidak bisa menangani perizinan untuk menggelar acara di
Monas. Ia menyatakan hal ini sekarang menjadi wewenang Anies selaku pimpinan
DKI.
"Pernahsihbersurat ke kita. Tapi kan karena di suasana
covid ini, izinnya ditangani langsung pak Gubernur," ujarnya.
Surat yang sudah diterima Gubernur
itu ditindaklanjuti oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pemprov
DKI. Bahkan kemarin, Rabu (11/11/2020), sudah diadakan rapat yang membahas soal
rencana itu.
"Gubernur turunnya ke
Kesbangpol. Karena Kesbangpol lah yang lebih mendalami itu. Kesbangpol juga
sudah rapat kemarin ya hari Rabu," tuturnya.
Terpisah, Kepala Kesbangpol Taufan
mengatakan pihaknya sedang membahas masalah ketertiban dan keamanan masyarakat
(kamtibmas) di ibu kota. Terlebih lagi mengenai pergerakan masyarakat setelah
kepulangan Rizieq.
"Kan dalam waktu dekat
gerakan makin banyak setelah ulama besar kita pulang. Mungkin maulid kan banyak
bisa saja dia maulid di sini. Itu aja," jelasnya. [dhn]