"Masyarakat atau wisatawan diminta tidak mendekati gunung pada radius 3 km dari kawah atau puncak," tulisnya.
Sementara Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang mengelola Taman Wisata Alam (TWA) Marapi menutup sementara jalur pendakian hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Baca Juga:
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Bali Batalkan 90 Penerbangan Dalam Sehari
Kepala Balai KSDA Sumbar Ardi Andono di Padang mengatakan sebelumnya sudah ada 40 pendaki yang sedang berkemah ketika Gunung Marapi erupsi.
"Ada 40-an, 20 orang masuk di Kamis (5/1) dan 20 lainnya pada Jumat (6/1), letusan ini hanya di puncak, mereka sudah diimbau jangan ke kawah sejak pembukaan, pendaki rata-rata berkemah di tebing batu bawah," kata Ardi.
Ardi juga mengaku belum mendapat informasi terkini kondisi pasti para pendaki. Dia kini masih menunggu laporan dari petugas di lapangan.
Baca Juga:
Peduli Erupsi Lewotobi, PT DLU Kolaborasi dengan BHS Salurkan Bantuan dan Evakuasi Warga
Para pendaki, kata Ardi, sejak awal sudah diimbau untuk tidak ke puncak. Namun belum dipastikan imbauan itu benar-benar diikuti pendaki atau tidak.
"Semoga tidak ada yang nekat menuju puncak, kami segera melakukan pengecekan," katanya. [tum]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.