WahanaNews.co | Tenggelamnya
kapal selam KRI Nanggala-402 yang menewaskan 53 personelnya menyisakan pesan
cukup mendalam. Pesan itu, di antaranya berasal dari unek-unek sang komandan
kapal selam, Letkol Laut (P) Heri Oktavian yang turut gugur bersama puluhan
anak buahnya di perairan utara Bali, Rabu (21/4/2021).
Baca Juga:
6 Fakta Menarik Halmahera Barat, Ada Pantai yang Bisa Mengusir Kegalauan Pengunjungnya
Jauh sebelum peristiwa kelabu itu terjadi, tepatnya pada
2020, Heri pernah mengungkapkan kekhawatirannya atas rencana pemerintah yang
akan mendatangkan kapal selam bekas.
Padahal, yang dibutuhkan TNI AL, khususnya Korps Hiu
Kencana, yakni kapal selam yang mumpuni dan memiliki kemampuan bertempur. Heri
juga sempat menyinggung kapal selam buatan PT PAL (Persero) yang dianggap tidak
memuaskan, serta overhaul KRI Nanggala-402 yang terus tertunda tahun 2020,
padahal kapal selam itu harus terus disiapkan.
Melihat situasi tersebut, Heri pun berharap para pembuat
keputusan benar-benar memikirkan TNI dan prajuritnya. Bukan hanya "asal
bapak senang" demi pangkat dan kursi enak atau keuntungan material.
Baca Juga:
Serahkan Rumah Pada Ahli Waris KRI Nanggala 402, Bupati Sidoarjo Dampingi Menhan Prabowo
Ia juga sempat menceritakan tentang korban-korban yang jatuh
akibat alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang buruk. Bahkan, menurut
cerita Heri, ada perwira yang justru dipersulit atasannya karena melaporkan
buruknya kapal selam buatan PT PAL.
"Sama media, gue berharap, beritakan yang sebenarnya,"
ucap Heri ketika itu.
Heri mengaku sedikit bisa bernapas lega lantaran isu
pembelian kapal selam bekas yang sangat tua tak berlanjut. Ia juga
mengapresiasi orang-orang di Kementerian Pertahanan dan TNI AL yang terus
berkomitmen untuk TNI AL dan Korps Hiu Kencana untuk lebih baik lagi.
"Mereka berani mengatakan yang sebenarnya," ujar
Heri.
Hingga kini, petugas SAR masih terus berusaha untuk
mengangkat bangkai kapal ke permukaan. Rencananya, 53 jenazah personel KRI
Nanggala-402 akan dievakuasi ke Surabaya, Jawa Timur. [dhn]