WahanaNews.co | Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto angkat bicara soal peralihan status Covid-19 dari pandemi menuju endemi.
Menurutnya, pemerintah pusat saat ini tengah memikirkan langkah untuk menuju endemi.
Baca Juga:
Pemerintah Provinsi Bengkulu Bangun Infrastruktur Jalan dan Jembatan Pasca-Bencana Alam
Ia mengatakan, evaluasi dan analisis agar pandemi Covid-19 bisa dinyatakan berakhir di Indonesia seperti yang dilakukan sejumlah negara Eropa yang telah lebih dulu menyatakan pandemi Covid-19 telah berakhir.
"Kita kan tidak akan mau juga terkepung terus dengan pandemi ini. Soal waktunya kapan, itu pasti melalui analisa evaluasi yang mendalam," kata Suharyanto di Bandung, Sabtu (19/2).
Suharyanto mengatakan, pemerintah pusat saat ini masih melakukan penanganan wabah corona yang terjadi hampir di seluruh daerah.
Baca Juga:
Pemerintah Sulbar Bangun Tanggul dan Dua Jembatan di Desa Tapandullu Rp21,8 M
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Nasional itu optimistis jika penanganan yang sudah berlangsung selama dua tahun lebih bisa berakhir tahun ini.
"Kita ketahui bersama bahwa tahun 2022 ini masih masuk tahun pandemi, sudah diputuskan lewat keputusan presiden. Artinya, walaupun sudah dua tahun kita bergulat, bertempur melawan Covid-19 sampai awal tahun 2022 ternyata belum berakhir," ujarnya.
"Tapi itu belum bisa dipastikan (berakhir), harus berdasarkan pemerintah nantinya akan mengambil kebijakan setelah melaksanakan rapat-rapat koordinasi, mendapat masukan dari para pakar dan epidemiologi sehingga langkah yang diambil ini tepat," cetus Suharyanto.
Suharyanto menyatakan kondisi Covid-19 saat ini terus berubah.
Belum lagi, saat ini Indonesia tengah menghadapi varian Omicron.
"Kita lihat angka kasusnya nanti, mudah-mudahan segera menurun. Berdoa bersama lah, ini tahun terakhir kita mengalami pandemi Covid-19. Mudah-mudahan di 2023 nanti sudah tidak," ujarnya.
Di sisi lain, Suharyanto melihat Indonesia tidak bisa disamakan dengan negara lain yang saat ini berencana menetapkan status endemi.
Menurutnya, Indonesia memiliki jumlah penduduk yang banyak sehingga kebijakannya pun akan berbeda.
"Sangat jauh berbeda. Kita ini kan besar negaranya, yang menyatakan berakhir pandemi kan (negara) kecil-kecil. Artinya ini juga menjadi pokok pikiran dari para pemimpin bangsa," ucapnya.[gun]