Menurut Adi, masih ada potensi Gibran kalah jika maju di DKI Jakarta yang menurutnya penuh kejutan.
"Secara statistik, Gibran jauh lebih kuat maju di Jateng ketimbang Jakarta. Selain Gibran memang sudah populer, Jateng juga 'kandang banteng'. Tanpa mendahului kehendak Tuhan, 'tidur saja' Gibran bisa menang di Jateng ketimbang di Jakarta yang dipenuhi semak belukar politik yang selalu memberikan kejutan tak terduga, banyak orang kuat kalah," ucapnya.
Baca Juga:
Mustikaningrat Tampil Memukau, Visi Ekonomi Sumedang Sugih Jadi Sorotan Debat Pilkada
"Tapi, di PDIP semua serba penugasan partai. Sekalipun dari berbagai segi Gibran lebih cocok di Jateng misalnya, tapi kalau ditugaskan maju di Jakarta oleh PDIP, tentu itu menjadi mandat yang tak akan bisa ditolak Gibran," imbuhnya.
Respons PDIP
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul mengatakan pihaknya saat ini sedang fokus mempersiapkan kontestasi pileg dan pilpres 2024. Terutama pileg yang tahapannya akan berlangsung lebih awal.
Baca Juga:
Sengaja Dihapus, Foto Rano Karno Bersama Terduga Kasus Judi Online Lenyap dari Instagram
"Hari-hari ini semua partai akan fokus pada pileg dan pilpres yang akan dilaksanakan 14 Februari 2024. Bahkan tahapan untuk pileg sudah di depan mata," kata Pacul mengawali tanggapannya dilansir dari Detikcom, Minggu (22/1/2023).
Pacul menekankan proses pendaftaran caleg di sistem informasi pencalonan (Silon) KPU RI akan dimulai April nanti. Sementara, pilkada serentak baru akan dilaksanakan pada akhir 2024.
"Bulan April 2023, daftar caleg akan masuk Silon KPU RI. Ini sudah menguras energi cukup besar. Sementara pilkada serentak baru akan dilaksanakan November 2024. Masih ada rentang waktu yang cukup, sekitar 7-9 bulan untuk mempersiapkan pilkada serentak," katanya.