Ia lalu mengajak para peserta upacara merenungkan maraknya komentar tentang kenakalan remaja yang hanya berhenti pada pengamatan dan ocehan semata.
“Apakah cukup hanya diamati saja? Apakah hanya dikomentari saja tanpa tindakan nyata?” tanyanya kepada hadirin.
Baca Juga:
Dedi Mulyadi Gelar Program Pembinaan Bagi Siswa Terlibat Kriminal di Barak Militer
Dedi kemudian menantang para pihak yang gemar melontarkan komentar namun enggan turun langsung ke lapangan.
Ia memberikan contoh konkret mengenai kondisi malam hari di sejumlah wilayah Jawa Barat.
“Kepada mereka yang rajin berkomentar, coba deh, jam 12 malam naik motor sendirian. Silakan keliling di Tasikmalaya jam segitu,” ucapnya.
Baca Juga:
Dedi Mulyadi Mendapat Dugaan Ancaman Pembunuhan, Polda Jabar: Kami Monitoring!
Tak hanya Tasik, Dedi juga menyebut wilayah lain seperti Cirebon, Depok, Bogor, dan Karawang.
“Coba keliling di Karawang tengah malam. Kalau berani. Kenapa? Karena memang suasananya sudah menyeramkan,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa saat ini mulai bermunculan dukungan masyarakat yang mendukung kebijakan pendidikan berbasis disiplin, salah satunya melalui program pendidikan semi-militer bagi anak-anak yang dianggap bermasalah.