"Manfaatnya besar. Jika sebelumnya saya tidak bisa menata keuangan, sekarang saya bisa menata keuangan. Tadinya tidak bisa sosial media jadi lebih tahu dan produk saya bisa masuk ke IG dan lainnya. Saya juga senang karena dapat bantuan alat dari Pertamina," jelas dia.
Pengusaha asal Jawa Tengah ini mengaku dana hibah sebesar Rp30 juta yang didapat dari Pertamina dibelikan alat memanggang oven dan penunjang lainnya. Keberadaan alat tersebut membantu bisnis tumbuh, karena bisa memproduksi lebih banyak kue kering yang kemudian menambah omzet usahanya hingga dua kali lipat.
Baca Juga:
Kredit UMKM Tanpa Jaminan dan Bunga di Kukar Jadi Rujukan Daerah
Penambahan produksi berdampak juga pada jumlah pekerja dari 3 orang menjadi 7 orang. Dia mengaku tidak menyesal ikut program Pertamina UMK Academy. Bahkan mengajak rekan UMK lain yang mau lebih maju dan naik kelas agar memanfaatkan program ini.
"Saya sarankan bagi para pelaku UMK untuk ikutan UMK Academy Pertamina karena luar biasa manfaatnya, bisa mendorong kita lebih maju, pintar dalam digital marketing," tegas dia.
Pertamina berkomitmen mendukung pengembangan UMK yang berkelanjutan sehingga dapat membantu pengembangan UMK secara optimal. Sebelumnya, sebanyak 1.802 UMK telah lulus dalam program UMK Academy yang digagas Pertamina sepanjang 2020-2023. Terdiri 357 UMK Go Modern, 747 UMK Go Online, 414 UMK Go Digital, serta 284 UMK Go Global.
Baca Juga:
Gawat! Korban PHK di Indonesia Tembus 64 Ribu, 3 Sektor Utama Paling Terdampak
Pengusaha UMK ini tersebar di berbagai sektor seperti pertanian, peternakan, kriya, perkebunan, kuliner, fashion dan lainnya.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]