WahanaNews.co | PT PLN (Persero) sebagai BUMN tak hanya memastikan operasional perusahaan yang sehat tetapi juga bertanggung jawab dalam memberikan multiplier effect bagi masyarakat sekitar. Prinsip ini juga sejalan dengan prinsip Sustainability Development Goals (SDG's).
Sejak 2019, PLN melakukan pendampingan ekonomi dan sosial bagi masyarakat, tak terkecuali kelompok difabel.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Hingga Mei 2022, total sudah ada 847 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) besutan kelompok difabel binaan PLN yang sudah naik kelas. Sebanyak 847 UMKM ini tersebar di 49 lokasi di seluruh Indonesia.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan PLN ingin hadir di tengah masyarakat, tak hanya sebatas menghadirkan akses listrik.
Namun, dari akses listrik ini harapannya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, termasuk kelompok difabel.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"Kami di PLN sepakat bahwa multiplier effect dari listrik bisa dirasakan oleh semua pihak. No one left behind yang kami usung. Sehingga kami juga melakukan pendampingan dan juga bantuan permodalan bagi kelompok difabel," ujar Darmawan.
Sejak 2019, UMKM yang dibina PLN dapat menyerap tenaga kerja lebih dari 1.800 orang.
Bantuan kepada disabilitas adalah salah satu perwujudan pelaksanaan ISO 26000 core subject bidang Hak Asasi Manusia dalam implementasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang dilaksanakan oleh PLN.
"Program ini tidak berhenti dan akan terus kami gulirkan agar semua orang bisa terjangkau dari sisi pemberdayaan ekonomi," tambah Darmawan.
Tahun ini bantuan PLN telah dirasakan oleh 1.316 orang difabel penerima manfaat. Salah satu program pemberdayaan kelompok difabel di tahun 2022 adalah Program “Energi PLN Menembus Batas Disabilitas”.
Program ini dirancang untuk memberikan pengembangan pelatihan kemampuan digital menjadi entrepreneur dan juga program beasiswa bagi para difabel.
"Bantuan kepada kelompok difabel ini bertujuan mewujudkan difabel yang berdaya sehingga mampu menjadi individu yang mandiri bahkan memberikan inspirasi dan manfaat untuk orang di sekitarnya," tambah Darmawan.
PLN Peduli bekerja sama dengan Yayasan Menembus Batas menyelenggarakan pelatihan daring mengenai entrepreneur dan kepemimpinan serta beasiswa untuk pelajar. Program ini, merupakan tindaklanjut kerja sama PLN Peduli dan Yayasan Menembus Batas dalam mengembangkan kapasitas kelompok difabel.
Program ini menyasar dua kategori. Pertama, beasiswa dan pengembangan soft skill & leadership. Kedua, pelatihan kemampuan digital menjadi entrepreneur. Program ini akan diikuti oleh 290 peserta dengan 20 peserta penerima beasiswa yang dilaksanakan sejak 28 Mei 2022 silam. [qnt]