WahanaNews.co|Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali menanam 100.000 batang mangrove
jenis Avicennia alba pada lahan
seluas 20 hektare di wilayah pesisir Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Penanaman kali ini
dilaksanakan di wilayah Desa Sungai Bakau.
Baca Juga:
Serangan Brutal KKB di Papua: Satu Polisi Tewas, Warga Terluka
Sesuai data satu peta (one map) mangrove, wilayah ini termasuk lahan
kritis.
Secara umum, ekosistem
mangrove di wilayah Kalimantan Selatan menyebar secara luas di 5 Kabupaten,
yaitu Kabupaten Barito Kuala, Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Kotabaru.
Direktur Jenderal Pengelolaan
Ruang Laut, Tb Haeru Rahayu, menyampaikan, sesuai arahan Menteri Kelautan dan
Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, salah satu upaya rehabilitasi di wilayah
pesisir dan pulau-pulau kecil yang dapat dilakukan KKP adalah dengan kegiatan
penanaman mangrove.
Baca Juga:
Penukaran Utang dengan Konservasi, KKP Optimalkan Terumbu Karang di Wilayah Timur
"Kegiatan pemulihan ekosistem
pada wilayah pesisir dimulai dengan kegiatan penyadartahuan kepada masyarakat
tentang pentingnya menjaga dan melindungi kawasan pesisir. Masyarakat pesisir
juga diberikan edukasi cara penanaman mangrove serta manfaatnya. Jadi apabila
ini dikelola dengan baik, nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan," ujar
Tebe.
Lebih lanjut, Direktur
Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Muhammad Yusuf, menerangkan,
habitat mangrove yang mendominasi di wilayah tersebut adalah Avicennia alba.
Selain itu, ditemukan pula
spesies Rhizophora apiculata, Excoecaria agallocha, Nypa fruticans, Hibiscus tiliaceus, dan lainnya.
Jenis mangrove yang
disarankan untuk ditanam di lokasi ini adalah Avicennia alba atau Sonneratia
alba atau dapat dikombinasikan dengan Rhizophora
mucronata dengan ketinggian lebih kurang 2-3 meter.
"Pelaksanaan penanaman
mangrove disesuaikan dengan data pasang surut air laut yang diambil dari titik
Sungai Barito pasang tertinggi di lokasi penanaman, yaitu 2 meter pada pukul
16.11 dan 1,8 meter pada pukul 23.28 WITA, dan surut terendah yaitu 0,1 meter
pada pukul 07.34 WITA," kata Yusuf.
Yusuf juga menyampaikan
kegiatan penanaman akan dilakukan oleh Kelompok Citra Lestari yang telah
dibimbing oleh pendamping dengan penyerapan tenaga kerja 75 orang selama 14
hari dan 927 Hari Orang Kerja (HOK).
Rehabilitasi kawasan mangrove
di Desa Sungai Bakau dengan kegiatan penanaman mangrove diharapkan dapat
meningkatkan ekonomi bagi masyarakat sekitar melalui pengelolaan ekosistem
mangrove yang berkelanjutan. [dhn]