WahanaNews.co | Progres pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) telah mencapai 79 persen.
KCJB yang dibangun sepanjang 142,3 kilometer akan memiliki empat stasiun.
Baca Juga:
Kereta Cepat Whoosh Jadi Transportasi Penghubung Piala Dunia U-17 Jakarta-Bandung
Keempat stasiun tersebut yakni Stasiun Halim Jakarta, Stasiun Karawang, Stasiun Hub Padalarang, dan Stasiun Tegalluar Bandung.
General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), Mirza Soraya, mengatakan, keempat stasiun KCJB tersebut memiliki progres konstruksi yang berbeda-beda.
Untuk Stasiun Halim, hingga saat ini progresnya telah memasuki tahap topping off dan penyelesaian konstruksi (finishing).
Baca Juga:
Tarif Kereta Cepat Jakarta Bandung Masih Gratis hingga Pertengahan Oktober
"Untuk pembangunan stasiun Halim sudah dilakukan topping off sekaligus menandai kegiatan konstruksi sudah memastuki tahap struktur atap baja dan juga finishing," kata Mirza kepada wartawan, Kamis (2/12/2021).
Sementara Stasiun Karawang dan Tegalluar saat ini KCIC mulai fokus pada bangunan utama stasiun.
"Lalu untuk stasiun Padalarang, kami terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk pengurusan izin paralel dengan dilaksanakannya persiapan Pembangunan stasiun dan penataan kawasan di sekitarnya," terang Mirza.
Mirza menjelaskan, stasiun KCJB akan dibangun secara ikonik dengan mengadaptasi gaya modern-kultural.
Stasiun Halim, contohnya, yang merupakan stasiun awal KCJB akan dibangun dengan mengimplementasikan material modern.
Seperti alumunium panel dengan material alami seperti kayu dan bambu untuk menciptakan suasana khas ragam seni Indonesia.
"Untuk Stasiun Halim itu akan dibangun dua lantai dengan menggabungkan material modern seperti panel dan kayu," ujarnya.
Stasiun Halim juga dilengkapi sejumlah fasilitas seperti sistem ticketing cashless, area VIP, area khusus disabilitas, area komersil, lounge, concierge, dan area parkir yang terintegrasi.
Pembelian tiket nantinya dapat dilakukan melalui Ticket Vending Machine (TVM).
Selanjutnya, Stasiun Tegalluar yang merupakan pemberhentian akhir KCJB juga akan didesain dengan konsep serupa.
Bedanya, interior stasiun dirancang dengan menampilkan khas Tatar Sunda.
Selain itu, terdapat fasilitas komersial, transit-Hub yang terintegrasi dengan Bus Rapid Transit (BRT) dan taksi.
Para pengunjung juga akan dibuat betah dengan diterapkannya area semi terbuka di setiap sudut stasiun.
Stasiun Tegalluar memiliki akses yang dekat menuju exit tol Padaleunyi KM 152.
Dengan diterapkannya konsep TOD, penumpang dapat menuju pusat Kota Bandung, bahkan Bandara Internasional Husein Sastranegara hanya dalam waktu 30 menit.
Selain itu, penumpang juga bisa menuju wilayah Soreang hanya dalam waktu 25 menit.
Untuk tujuan perjalanan ke Kota Bandung, telah dirancang seamless integration secara fisik, tarif, rute, maupun jadwal.
"Dengan demikian, penumpang kereta cepat yang memiliki tujuan Kota Bandung, dapat transit di Padalarang dan melanjutkan perjalanan ke Stasiun Bandung dengan layanan dari kereta api Indonesia," pungkas Mirza. [dhn]