WahanaNews.co | Hingga
Sabtu (16/1) sore, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Pusdokkes Rumah
Sakit Polri mengumpulkan sebanyak 351 sampel informasi genetik atau DNA dari
keluarga, maupun jenazah korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen
Pol Rusdi Hartono dalam jumpa pers di Rumah Sakit Polri, Jakarta, Sabtu,
mengatakan antemortem dari keluarga 62 korban sebanyak 143 sampel DNA.
Baca Juga:
Sriwijaya Air Beberkan Alasan 27 Ahli Waris Belum Dapat Ganti Rugi
Sementara data postmortem sampel DNA dari jenazah korban
yang didapat sebanyak 208 sampel.
"Mudah-mudahan ini bisa menjadi bagian penting sehingga
tugas-tugas dari tim DVI ini bisa berjalan dengan baik," ujar Rusdi
Hartono.
Selain itu, hingga Sabtu sore, tim DVI telah menerima 162
kantong jenazah dan 127 kantong properti untuk identifikasi korban kecelakaan
pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Baca Juga:
KNKT Beberkan Misteri Sriwijaya Air Jatuh di Kepulauan Seribu
Adapun korban yang telah teridentifikasi, baik melalui
pencocokan sidik jari maupun sampel DNA, sebanyak 24 orang, yakni Okky Bisma,
Khasanah, Fadly Satrianto, Asy Habul Yamin, Indah Halimah Putri, Agus Minarni,
Ricko, Ihsan Adhlan Hakim, Mia Trasetyani, Yohanes Suherdi, Pipit Priyono,
Supianto, Toni Ismail, Dinda Amelia, Isti Yudha Prastika, Putri Wahyuni dan
Rahmawati.
Selanjutnya Makrufatul Yeti, Rosi Wahyuni, Rizki Wahyudi,
Nelly, Beben Sopian, Arifin Ilyas dan Arneta Fauzia.
Sebelumnya pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ
182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada hari Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB,
kemudian jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau
Laki.
Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pada pukul
14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya pada pukul
13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca. [qnt]