Dalam siaran pers Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden, para petani merasa bersyukur dengan adanya lumbung pangan atau food estate ini.
Sebab bisa menjadi tempat dalam membangun kerja sama antara petani dengan penyalur atau offtaker.
Baca Juga:
Wamentan Bicara Food Estate dan Cetak Sawah di Rapat Koordinasi Kemenko Perekonomian
"Alhamdulillah sudah cukup bagus kalau untuk pemeliharaan, cuma di pascapanen kita kebingungan di harga. Dan sekarang dengan adanya food estate ini kami alhamdulillah sangat didukung, Pak, dibeli untuk harga sekarang di angka Rp 15 ribu per kilonya,” ucap seorang petani kepada Presiden.
Setidaknya, food estate ini bisa membuat harga produksi seperti cabai, menjadi lebih seimbang.
Yakni antara harga pokok penjualan (HPP) dan harga jualnya.
Baca Juga:
Soroti Ketahanan Pangan, Luhut Bangga dengan Food Estate Humbang Hasundutan Sumut
"Kalau dulu per hektare kami hanya sekitar 6 sampai 7 ton, sekarang karena didampingi oleh program food estate ini bisa mencapai 8 ton per hektarenya. Sementara penghitungannya kami dari biaya produksi sudah ringan, karena kegunaan kimia sudah dikurangi, kemudian tidak begitu besar artinya di angka yang cukup rendah untuk HPP-nya,” tuturnya.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara dalam peninjauan lumbung pangan tersebut yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.