WahanaNews.co |
Juru bicara Organisasi Papua Merdeka Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat
(TPNPB-OPM), Sebby Sambom, mengatakan, pihaknya tidak mengejar diplomasi dengan
pemerintah Indonesia kecuali dimediasi oleh PBB.
"Kami, TPNPB di bawah pimpinan Jenderal
Goliath Tabuni, menolak dialog [bipartit] dengan Jakarta," kata Sambom, menyadur
Asia Pacific Report, Kamis (3/6/2021).
Baca Juga:
Sejumlah Tokoh Masyarakat Paniai Mengutuk Keras Aksi KKB di Paniai
Ia mendesak pemerintah Indonesia untuk
mengadakan negosiasi tripartit dengan pimpinan TPNPB-OPM Tabuni dan seluruh
komponen gerakan pembebasan Papua yang selama ini menentang kekuasaan Jakarta.
"Kami tidak memiliki agenda untuk berdialog,
tetapi agenda kami adalah negosiasi tripartit, yaitu negosiasi yang dimediasi
oleh badan organisasi PBB," katanya.
"Jadi dialog Jakarta-Papua tidak akan terwujud
jika tidak ada aktor utama yang terlibat," jelasnya.
Baca Juga:
OPM Sebut TNI Kerahkan Pesawat dan Bom di Papua, Mabes: Tidak Benar
Sebelumnya, TPNPB-OPM menetapkan Puncak Ilaga,
Papua, sebagai medan pertempuran melawan pasukan gabungan TNI dan Polri.
Wilayah ini dipilih karena jauh dari pemukiman
warga sipil Papua.
Di sisi lain, TNI tidak mempermasalahkan penunjukan
Puncak Ilaga sebagai medan pertempuran melawan OPM.
Namun, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
Papua, Filep Wamafma, meminta pemerintah Indonesia untuk membuka komunikasi
diplomatik dengan TPNPB-OPM untuk perang terbuka di Ilaga.
"Saya berharap ada diplomasi politik antara
TNI, Polri, dan OPM untuk mencapai solusi terbaik, untuk melindungi warga
sipil," kata Wamafma pada wartawan.
Wartawan telah berusaha menghubungi juru
bicara Gabungan Komando Daerah III, Kolonel Czi IGN Suriastawa, dan
Menkopolhukam, Mahfud MD, melalui pesan singkat dan telepon tentang tawaran
mediasi dengan keterlibatan PBB.
Namun, baik Suriastawa maupun Mahfud, belum
memberikan tanggapan hingga berita ini diterbitkan. [qnt]