WahanaNews.co | Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar atau Gus Halim minta model sosialiasi APBDes harus inovatif dan mudah dipahami masyarakat.
Model sosialisasi inovatif ini ditemukan Gus Halim saat inspeksi mendadak (Sidak) ke Desa Kebonan, Kecamatan Karanggede, Boyolali, Jawa Tengah yang merupakan desa rangking ke-2 di Jawa Tengah dalam Indeks Desa Membangun (IDM) 2022.
Baca Juga:
Pj Bupati Dairi Terima Penghargaan Pengembangan TTG dari Kemendes PDTT RI
“Yang saya lihat sangat bagus adalah paparan terkait dengan APBDes, besar sekali balihonya jelas sekali pos-posnya. Mulai dari sisi pendapatan sampai belanja dan sisi pembiayaan lengkap banget di situ, dan disandingkan antara APBDes 2021 dengan 2022,” kata Gus Halim, Senin (4/7/2022).
Sidak dilakukan dengan meninjau setiap sudut kantor desa sembari berdiskusi dengan Kepala Desa Kebonan Yasir Jatmika, terkait dengan program-program di Desa Kebonan.
Gus Halim mengapresiasi tampilan APBDes yang ada di Desa Kebonan. Menurutnya, dengan adanya tampilan baliho terkait dengan APBDes akan mudah dibaca oleh masyarakat desa.
Baca Juga:
Program Beasiswa Kuliah Anak Transmigran dari Kemendes PDTT
“Sehingga warga masyarakat bisa membandingkan bagaimana keadaan APBDes di 2021 dan bagaimana keadaan APBDes hari ini, di 2022,” ungkapnya.
Gus Halim mengatakan, hal tersebut memang akan dimasukkan ke dalam regulasi sehingga tampilan terkait dengan APBDes memang harus dibandingkan.
Lebih lanjut Mendes PDTT mengatakan, kalau tidak ada pembandingnya, maka tidak bisa dibaca secara lebih detail. Ia menilai, tampilan APBDes di Desa Kebonan ini sudah berjalan bagus.