WahanaNews.co | Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti, ingin kader Pemuda Pancasila (PP) aktif terlibat dan melibatkan diri dalam berbagai aksi sosial. Hal tersebut dilakukan untuk membantu secara konkret problem yang dihadapi masyarakat.
Dalam Rapat Kerja Wilayah Pemuda Pancasila Jawa Timur di Surabaya beberapa waktu lalu, LaNyalla menjelaskan saat ini berbagai sektor di Indonesia terdampak pandemi, baik sektor kesehatan, ekonomi dan pendidikan.
Baca Juga:
Ridwan Kamil Sampaikan Terima Kasih atas Dukungan Pemuda Pancasila di Pilkada DKI Jakarta
"Sektor yang paling berbahaya adalah kerentanan sektor ekonomi. Karena sektor tersebut dapat memicu gejolak di masyarakat. Dan bila itu terjadi, tentu merugikan kita sebagai bangsa. Oleh karena itu semua Kader Pemuda Pancasila harus bersikap lebih dewasa dan waspada. Harus berdiri di garda terdepan meminimalisir potensi-potensi yang merugikan bangsa dan negara," kata LaNyalla dalam keterangan tertulisnya.
Menurut LaNyalla, sebagai organisasi yang sudah eksis dan banyak berkontribusi, sudah seharusnya semua kader Pemuda Pancasila di seluruh Kabupaten dan Kota di Jawa Timur mampu melakukan komunikasi yang harmonis dengan seluruh stakeholder pemerintahan di daerah. Baik itu dengan Bupati atau Walikota, maupun pejabat Forkompimda lainnya.
"Dengan komunikasi yang bagus itu kader Pemuda Pancasila bisa membantu pemerintah memberi masukan yang tepat atas situasi di lapangan. Karena dalam pelayanan publik, pemerintah masih banyak kekurangan. Terutama penyaluran beberapa bantuan dan stimulus ekonomi lainnya kepada masyarakat, dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional," tutur LaNyalla.
Baca Juga:
Sekretaris Pengurus Pusat BPPH Pemuda Pancasila Apresiasi Peluncuran Aplikasi Kita Pancasila: Terobosan Baru
"Sisi akurasi data dan ketepatan sasaran harus kita bantu. Sebab di titik itu banyak problem," sambungnya.
Dalam kesemptan itu, LaNyalla juga menyampaikan selamat Hari Ulang Tahun pada Pemuda Pancasila, sekaligus berpesan agar Kader Pemuda Pancasila lebih bisa menahan diri untuk tidak terlibat dalam potensi gesekan dengan Ormas-Ormas lain.
"Jaga kondusivitas, gesekan dan lain-lain hanya akan memicu potensi konflik sosial, yang akan menjadi bola salju di dalam situasi masyarakat yang tengah terdampak secara ekonomi akibat pandemi," imbuhnya.