WahanaNews.co | Baru-baru
inim dokter Tirta baru-baru ini menyampaikan sebuah masukan pada pemerintah
terkait pelaksanaan PPKM darurat yang tengah berlangsung di Jawa dan Bali.
Baca Juga:
Jokowi Sampaikan Ucapan Idulfitri 1444 Hijriah
Lewat sebuah cuitan yang ia unggah di akun Twitter-nya pada
Jumat (9/7/2021) dr. Tirta mengusulkan agar gaji para pejabat dipotong selama
masa PPKM ini.
Tujuannya, agar para pejabat merasakan nasib para warga yang
mengalami penurunan pendapatan atau bahkan tak berpendapatan selama masa PPKM.
"Usul gaji pejabat dicut sebagian donk, agar senasib
dengan temen-temen yang PPKM," tulis dr. Tirta.
Baca Juga:
Industri Retail Antisipasi Perubahan Konsumen di Masa Pascapandemi
Dokter Tirta menyebut pemotongan gaji pejabat tersebut
sebagai wujud solidaritas terhadap rakyat, karena uang yang untuk menggaji
mereka adalah uang dari rakyat.
"Kan yang gaji dari uang rakyat tuh rakyatnya kan
kesusahan, sebagai pejabat yang digaji rakyat, coba solidaritas,"
lanjutnya.
Ia juga mengatakan bahwa hasil potongan gaji itu bisa
duganakan untuk membayar utang negara akibat pandemi.
"Duitnya kan bisa buat nombokin utang-utang negara
akibat pandemi," tulis dr. Tirta.
"Jangan cuma bisa edukasi "ini bela negara, susah
bareng-bareng" ye ok. Gue susah. Lu susah juga sama-sama, jadi adil,"
tulisnya lagi di cuitan selanjutnya.
Pemotongan Gaji
Pemotongan gaji pejabat untuk penanganan corona pernah
dilakukan oleh beberapa negara, seperti Singapura, Malaysia, Hongkong, dan
India.
Di Singapura, gaji Perdana Menteri Lee Hsieen Loong termasuk
salah satu yang tertinggi di dunia yakni sebesar 2,2 juta dolar Singapura
(Rp22,25 miliar) selama setahun, sementara gaji Presiden Halimah mencapai 1,54
juta dolar Singapura (Rp17,6 miliar).
Presiden Halimah Yacob mendonasikan satu bulan gaji secara
sukarela demi memberi bonus para petugas medis.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong juga mengeluarkan
kebijakan pemotongan gaji selama tiga bulan bagi dia sendiri, presiden,
menteri, dan anggota perlemen sebagai solidaritas bangsa dalam menghadapi
pandemi corona.
Sementara itu di Malaysia, Perdana Menteri Muhyiddin Yassin
juga telah membuat keputusan untuk memotong gajinya dan gaji para menteri
kabinet selama dua bulan untuk didonasikan bagi dana penanganan Covid-19 di
dalam negeri.
Kantor Muhyiddin menuturkan dua bulan gaji 32 menteri
kabinet dan 38 wakil menteri akan otomatis disalurkan untuk anggaran Covid-19
pemerintah.
Kondisi di Indonesia
Mengingat anggaran belanja pemerintah untuk Covid-19 yang
meningkat, Presiden Jokowi pada tahun 2020 lalu meminta menkeu Sri Mulyani
untuk mengkaji ulang pencairan Gaji ke-13 dan THR bagi ASN pada masa pandemi.
Begitu pula DPR yang juga sempat membahas pemotongan gaji
para anggotanya dan dialokasikan untuk bantuan dana penanggulangan Covid-19. [dhn]