WAHANANEWS.CO, Jakarta - Upaya mewujudkan kemandirian industri kesehatan nasional semakin diperkuat dengan kolaborasi lintas sektor.
Pemerintah mendorong pengembangan produksi alat kesehatan dalam negeri guna mengurangi ketergantungan pada impor, serta memperluas akses masyarakat terhadap teknologi medis yang inovatif, aman, dan bermutu tinggi.
Baca Juga:
Maruli Siahaan Temui Kasdam I/BB: Apa yang Dipersiapkan untuk Paskah Raya?
Komitmen ini terlihat dalam peluncuran ventilator Savina 300 ID, hasil kerja sama antara PT PHC Indonesia dan Drager Indonesia, yang berlangsung di kawasan industri MM2100, Cikarang, Bekasi.
Savina 300 ID merupakan ventilator berbasis turbin dengan teknologi Jerman, namun telah diproduksi di Indonesia sebagai langkah nyata menuju kemandirian alat kesehatan.
Dalam sambutannya yang dibacakan oleh Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes, Lucia Rizka Andalucia, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan optimisme terhadap inovasi tersebut.
Baca Juga:
Mahkota Medical Centre Luncurkan Kartu Health and Leisure Eksklusif untuk Pasien Indonesia
“Hari ini kita melihat ventilator dengan teknologi Jerman yang diluncurkan Drager Indonesia. Saya optimis peluncuran ini dapat membantu perluasan akses layanan kesehatan di Indonesia. Dengan demikian, kita bisa mencapai kemandirian alkes yang lebih kuat dan berkelanjutan,“ ujar Lucia, Kamis (19/6/2025).
Data menunjukkan, penyerapan alat kesehatan dalam negeri (AKD) meningkat signifikan dari 12% pada 2019 menjadi 48% di tahun 2024.
Tren ini dinilai akan terus meningkat seiring kebutuhan dalam negeri yang juga bertumbuh.
Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menekankan pentingnya sektor ini bagi Indonesia.
“Tidak hanya sebagai penopang ketahanan sistem kesehatan nasional, tetapi juga sebagai bagian dari sektor industri mesin dan perlengkapan yang ditargetkan tumbuh rata-rata 6,7–7,7% per tahun pada periode 2025–2029,” ungkapnya.
Sementara itu, Ratna Kurniawati selaku Managing Director Drager Indonesia menyatakan dukungannya terhadap agenda transformasi kesehatan yang sedang dijalankan pemerintah, khususnya pada aspek ketahanan sistem kesehatan.
Chairman dan pemilik Gobel Group, Rachmat Gobel, juga menyambut baik inisiatif ini sebagai langkah konkret dalam memperkuat fondasi kesehatan nasional.
“Melalui kolaborasi strategis antara PHC Indonesia dan Drager Indonesia, kami memproduksi ventilator Savina 300 ID yang tidak hanya memenuhi standar teknologi Jerman, tetapi juga membuka akses yang lebih merata terhadap layanan kesehatan berkualitas,” katanya.
Ia menegaskan pentingnya hasil dari kemandirian tersebut agar benar-benar bisa dirasakan masyarakat.
Menurutnya, proyek ini turut membawa dampak positif melalui transfer teknologi, penciptaan lapangan kerja, serta penguatan kapasitas SDM Indonesia.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]