WahanaNews.co | Belakangan ini jagat media sosial tengah ramai membahas kisah Ibu Eny dan putranya, yang tinggal di sebuah rumah mewah tak terurus di kawasan Cakung, Jakarta Timur.
Ibu dan anak ini hidup di rumah mewah tersebut tanpa air dan sambungan listrik selama 12 tahun.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Kabarnya, aliran listrik di rumah tersebut terputus selang 1 tahun kepergian ayah Tiko dari rumah tersebut. Akhirnya, Bu Eny dan Tiko terpaksa menggunakan lilin untuk penerangan.
Menanggapi perihal tersebut, Manager UP3 Cempaka Putih PLN UID Jakarta Raya, Majuddin menjelaskan pemilik rumah tersebut tidak lagi menjadi pelanggan PLN sejak 2010 lalu.
"Sehubungan dengan pemberitaan terkait ibu dan anak hidup tanpa listrik di rumah mewah di daerah Cakung Jakarta Timur, kami sampaikan bahwa rumah tersebut sudah tidak lagi menjadi pelanggan PLN sejak 2010," terang Majuddin, dikutip dari detikcom, Sabtu (6/1/2023).
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Apabila pemilik rumah mau memasang kembali sambungan listriknya menghubungi PLN melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center 123.
"Jika masyarakat ingin melakukan pemasangan baru listrik, caranya cukup dengan menghubungi PLN melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center 123. Masyarakat bisa melihat simulasi biaya pemasangan baru listrik di aplikasi PLN Mobile pada menu simulasi biaya, " terang Majuddin.
Ibu RT setempat, Ina, mengatakan, dulunya tetangga sekitar sempat membantu memberikan aliran listrik ke kediaman Bu Eny dan Tiko untuk menerangi salah satu ruangan.
"Tiko itu untuk penerangan hari-harinya pakai lilin. Tetapi tetangga sebelah kita ada kepedulian untuk membantu memberi penerangan pada kala itu, khusus untuk satu ruangan. Alhamdulillah Tiko mau dengan ibunya," ujarnya.
Ina menjelaskan, bantuan listrik tersebut dialiri lewat sambungan kabel listrik. Sayangnya, bantuan tersebut hanya berlangsung selama beberapa bulan.
Ia mengatakan, seiring waktu, Bu Eny mulai agak senstif hingga meminta tetangganya itu memutuskan aliran listriknya.
"Bu Enynya juga minta diputus juga listriknya. Akhirnya kelanjutannya menggunakan lilin kembali," katanya.
"Kalau ke dalam (rumah) lihat mereka pakai lilin belum pernah. Cuma saya tanya Tiko katanya 'nggak tante nggak apa-apa pakai lilin saja udah cukup penerangannya, nggak apa-apa', " sambung Ina, sembari menceritakan komunikasinya dengan Tiko kala itu.(jef)