WahanaNews.co | Guru
Besar Virologi dan Molekuler Universitas Udayana I Gusti Ngurah Kade Mahardika mengungkapkan,
sirkulasi penyebaran virus Covid-19 varian Kappa kian menurun.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Dalam pandangan dia, yang saat ini harus diperhatikan dengan
lebih serius yakni varian Delta. Mengingat porsinya yang sangat besar dalam
penyebaran virus di dunia maupun di Indonesia.
"Bagi saya varian yang benar-benar dipelototi mestinya
varian Delta. Karena data beberapa hari lalu 85 persen virus dunia yang saat
ini bersirkulasi diidentifikasi sebagai varian Delta," kata dia, Rabu
(14/7).
"Bukti dia (varian Delta) menyebar dengan cepat di
berbagai negara dan seolah-olah menekan populasi varian yang lain. Varian Delta
yang bagi saya patut dipelototi," lanjut dia.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Sementara untuk varian Kappa, jumlah penyebarannya kian
turun. Bahkan di India, yang disebut-sebut sebagai tempat asal varian tersebut.
"Per hari ini coverage di dunia sangat rendah. Yang
bahkan aslinya dari India, India itu per minggu-minggu ini hanya sekitar 7
persen dari virus yang ditemukan di India yang bersirkulasi di India adalah
varian Kappa," jelas dia.
Mahardika mengakui, varian Kappa memang terpantau sudah
menyebar. Meskipun dalam persentase yang kecil, bahkan menunjukkan penurunan
aktivitas.
"Memang sudah menyebar ke berbagai negara. Di Asia
Tenggara. Di Jepang juga sudah ditemukan, di Eropa, dan Afrika. Australia juga.
Artinya virusnya sudah menyebar. Tapi kemudian perentase di dunia itu sangat
rendah, di bawah 1 persen. Bahkan di India, aktivitasnya dari pernah mencapai
25 persen minggu lalu. Sekarang persentasenya hanya 7,5 persen. Artinya dia
menurun aktivitasnya di India," terang dia.
Mahardika melanjutkan, jika melihat tren global, maka varian
yang paling dominan saat ini yakni varian Delta. Varian inilah yang harus
betul-betul mendapatkan perhatian lebih serius.
"Sekali lagi saya menyebutkan tren dunia juga terjadi
di Indonesia, bahwa varian yang dominan saat ini di dunia adalah varian Delta.
Dari 100 orang yang sakit Covid saat ini, kalau diambil sampelnya, 80 persen
adalah varian Delta, 20 bukan Delta," tandasnya. [dhn]