WahanaNews.co | Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi menyoroti sedikitnya riset tentang zakat, apalagi penelitian sangat dibutuhkan sebagai dasar penyusunan rencana pembangunan 20 tahun ke depan.
"Kami sangat berterima kasih dengan digelarnya ICONZ 2022 mengingat riset dan kajian seputar zakat masih sangat minim. Padahal kebutuhan terhadap riset adalah sebuah keniscayaan," ujar Zainut saat membuka The 6th Indonesian Conference of Zakat (ICONZ) di Jakarta, Rabu (30/11/2022).
Baca Juga:
MUI Minta Pengasuh Ponpes Al-Zaytun Dipidanakan
Wamenag menilai ICONZ menjadi momentum untuk memperkuat peta jalan zakat ke depan.
Forum tersebut diharapkan melahirkan ide-ide progresif yang dapat diadopsi dalam kebijakan pemerintah dalam memajukan tata kelola zakat di masa mendatang.
Menurutnya, kebutuhan akan riset tentang zakat makin nyata, karena ada momentum di mana Indonesia akan menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2025-2045.
Baca Juga:
Pesantren dan Kampus di Indonesia Terbuka untuk Pelajar Palestina
"Karenanya, saya berharap The 6th Indonesian Conference of Zakat ini dapat menghasilkan rekomendasi yang akan memajukan tata kelola zakat," kata dia.
Ia mengatakan zakat telah berperan besar dalam pembangunan. Praktik zakat telah secara nyata menjadi bagian dari sistem sosial, menjadi pelengkap langkah pembangunan nasional.
Secara periodik, kata dia, dapat melihat bagaimana peran zakat terus dikembangkan untuk berperan dalam aspek pendidikan, kesehatan, lingkungan, hingga ekonomi.