WAHANANEWS.CO, Jakarta - Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menegaskan bahwa seluruh tahapan seleksi calon siswa Sekolah Rakyat di Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara, wajib mengacu pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai acuan utama.
"Tidak boleh ada titipan. Setelah data siswa dikonfirmasi berdasarkan DTSEN dan mendapat izin orang tua, baru disahkan oleh bupati dan dikirim ke Kemensos," ujar Agus Jabo dalam keterangan resmi, usai menerima audiensi Bupati Buton Tengah, Azhari, di Jakarta, Senin (11/8/2025).
Baca Juga:
Sri Mulyani Beberkan Anggaran Sekolah Rakyat, Presiden Prabowo Siap Umumkan Kenaikan
Agus Jabo juga mengingatkan bahwa tata ruang sekolah harus memenuhi standar Sekolah Rakyat.
Penataan tersebut mencakup pemisahan antarjenjang pendidikan, penambahan sekat ruangan, serta memisahkan area sekolah dari fasilitas Universitas Sembilanbelas November (USN) yang berada di lokasi yang sama.
Ia juga meminta agar sejak awal pembukaan ada penanggung jawab khusus yang mengawasi jalannya kegiatan belajar mengajar.
Baca Juga:
Gus Ipul: 143 Guru Mundur, Proses Belajar Sekolah Rakyat Tetap Lancar
"September nanti saat siswa masuk bersama guru dan tenaga pendidik, pasti akan ada tantangan. Misalnya, ada siswa yang kangen orang tua atau belum terbiasa tidur di asrama, semua harus segera diatasi. Kesehatan siswa juga harus dicek, jangan sampai ada yang dipulangkan karena sakit, tetapi harus diobati sesuai arahan presiden," tambahnya.
Perhatian terhadap kebutuhan harian siswa juga menjadi sorotan Wamensos.
Menurutnya, setiap siswa harus mendapat jaminan makan tiga kali sehari, dua kali camilan, serta perlengkapan delapan stel seragam sekolah.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Buton Tengah memastikan bahwa persiapan pelaksanaan Sekolah Rakyat hampir rampung.
Mulai dari sertifikat lahan seluas 8 hektare, renovasi total bangunan, hingga perbaikan sarana pendukung sudah dilakukan.
"Perbaikan dan pengecekan sudah dilakukan, termasuk listrik, air bersih, kasur, kursi, meja, dapur kering dan basah, bangsal makan, dan akses jalan menuju sekolah. Pengerjaan akses jalan bahkan kami kebut dalam tiga pekan sebagai bentuk keseriusan kami," kata Bupati Buton Tengah, Azhari.
Bangunan yang digunakan merupakan fasilitas Universitas Sembilanbelas November (USN) yang telah direnovasi menjadi enam ruang kelas masing-masing dua kelas untuk SD, SMP, dan SMA.
Selain itu tersedia laboratorium, perpustakaan, kamar tidur siswa, dan lapangan olahraga.
Pendaftaran siswa masih berlangsung dengan kuota 50 siswa per jenjang.
Tahap awal pada September 2025 akan menampung 150 siswa yang tinggal di asrama dan mengikuti pola pendidikan terpadu sesuai standar Sekolah Rakyat.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]