WahanaNews.co | Kebijakan dari Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin memastikan sekolah yang menjalani pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen akan ditutup sementara bila terdapat 5 persen muridnya yang terinfeksi virus corona (Covid-19).
"Kemudian jika terjadi yang terkena kalau mencapai di atas 5 persen itu ditutup. Oleh karena itu, walaupun PTM itu masih 100 persen, tetapi ketika dia sudah melampaui, nah itu [ditutup sementara]," kata Ma'ruf dalam sebuah video yang diterbitkan Setwapres, Kamis (27/1).
Baca Juga:
Mata Pelajaran AI dan Aoding, Disebut Mendikdasmen Bakal Diajarkan Mulai Kelas 4 SD
Ma'ruf mengatakan PTM di sekolah yang ditutup dapat dibuka kembali sesuai kondisi kesehatan para peserta didik dan pendidik di sekolah tersebut.
"Nah, nanti kalau levelnya sudah bisa [baik], naik mungkin bukan 100 persen, tapi 50 persen, itu sudah automatically," lanjutnya.
Selain itu, Ma'ruf mengatakan PTM sudah memiliki aturan yang disesuaikan dengan level PPKM. Ia memastikan kesehatan peserta didik dan pendidik menjadi syarat utama bagi terselenggaranya PTM 100 persen selama ini.
Baca Juga:
Kawal Makan Bergizi Gratis, Gibran Titip Kepada Kepala Dinas Pendidikan Seluruh Indonesia
"Jadi sudah ada aturan-aturannya sehingga semua sudah disiapkan. Kalau naik dia turun, kalau ada kenaikan di masing-masing sekolah, per sekolah itu 5% ke atas dilakukan penutupan. Jadi sudah ada aturannya," kata dia.
Di sisi lain, Ma'ruf menyatakan pemerintah sudah memperkirakan pada Februari dan Maret 2022 akan terjadi lonjakan penularan virus corona. Ia mengatakan hal itu seiring dengan perkembangan varian omicron di seluruh dunia.
Meski demikian, Ma'ruf mengatakan pemerintah sudah mengantisipasi agar kenaikan penularan tidak eksponensial seperti yang terjadi di beberapa negara. Salah satunya mempercepat vaksinasi dan booster bagi masyarakat.