"Karena itu melakukan pengetatan-pengetatan ya khususnya dalam penerapan protokol kesehatan, masker, dan menjaga jarak, testing tracing, treatment itu terus kita lakukan lebih cepat lagi," kata dia.
Penyebaran corona turut masuk hingga ke sekolah-sekolah. Salah satunya sekolah di DKI Jakarta. Sampai saat ini, ada 90 sekolah di DKI Jakarta yang menjadi tempat temuan kasus positif Covid-19.
Baca Juga:
Mata Pelajaran AI dan Aoding, Disebut Mendikdasmen Bakal Diajarkan Mulai Kelas 4 SD
Berdasarkan data Pemerintah Provinsi DKI, jumlah kasus virus corona terbanyak ditemukan di jenjang SMA, dengan total 30 sekolah. Kmudian 25 sekolah di tingkat SD, 17 sekolah di tingkat SMP, 11 sekolah di tingkat TK, 5 sekolah di tingkat SMK, dan 2 sekolah di tingkat PKBM.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan tetap melanjutkan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di sekolah, meski kasus penyebaran virus corona (Covid-19) kembali melonjak dalam beberapa waktu terakhir.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, mengatakan, salah satu alasan PTM 100 persen tetap berlanjut adalah minimnya penularan virus corona pada anak. Menurut Widyastuti, dari kajian pihaknya, penularan Covid-19 didominasi masyarakat usia 20 tahun ke atas.
"Kami membuat kajian rasio incident rate proporsi per kelompok umur rentangnya per 10 tahun. Dari proporsi per kelompok umur tersebut, tertinggi kasusnya di rentan usia 20-50 tahun," ujar Widyastuti di Balai Kota Jakarta, Kamis (27/1).
Baca Juga:
Kawal Makan Bergizi Gratis, Gibran Titip Kepada Kepala Dinas Pendidikan Seluruh Indonesia
Data yang Widyastuti sampaikan merupakan rasio jumlah kasus tertinggi per 20 Desember 2021-25 Januari 2022 dan dikelompokkan berdasarkan rentang usia 10 tahun, yakni 0-10 tahun, 11-20 tahun, 21-30 tahun, dan seterusnya.
Menurut Widyastuti, untuk rentang anak sekolah rasio jumlah kasusnya cenderung stabil. Bahkan, kata dia, tidak ada lonjakan signifikan dalam kategori usia anak sekolah.
"Di usia sekolah itu tidak lebih tinggi. Artinya stabil di angka kita, artinya tidak terjadi lonjakan yang tinggi tiba-tiba tapi angkanya stabil," jelasnya.