WahanaNews.co | Berdirinya pabrik pemurnian dan pengolahan hasil tambang (smelter) PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik memicu protes warga Papua. Pembangunannya diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 12 Oktober 2021.
Bos PTFI pun buka suara atas pembangunan smelter di Gresik, bukannya di Papua. Berikut rangkumannya:
Baca Juga:
Rampok 31 Motor dan 1 Mobil di Parkiran Smelter, Tiga Remaja di Morowali Ditangkap
1. Pertimbangkan Berbagai Aspek
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menjelaskan bahwa pemilihan lokasi pembangunan smelter Freeport di Gresik karena mempertimbangkan berbagai aspek.
Baca Juga:
Investasi Smelter Freeport Gresik Rp47,7 Triliun, Bahlil Sebut Beroperasi Mei 2024
"Jadi kan sebenarnya pelaksanaan proyek ini memperhatikan banyak sekali aspek, aspek keekonomiannya juga perlu diperhatikan, aspek lokasi ke pasar, kemudian aspek ketersediaan lahan, aspek ketersediaan pelabuhan, aspek ketersediaan listrik, terus aspek dari industri lainnya, ini semuanya kami pertimbangkan," kata dia kepada detikcom kemarin Kamis (4/11/2021).
2. Sudah Dibahas 5 Tahun Lalu