WahanaNews.co, Jakarta - Menjelang dilaksanakan Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) dengan Negara Asean yang diberi nama ASEX 01-Natuna (Asean Solidarity Exercise) 2023, rombongan dari Markas Besar (Mabes) TNI dan Basarnas (Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan) melaksanakan tinjau medan/survey di Natuna dan Batam mulai Kamis 10 sampai dengan Sabtu 12 Agustus 2023.
Kegiatan awal tinjau medan diawali rapat dipimpin olah Asisten Operasi (Asops) Kogabwilhan I Laksma TNI Bambang Dharmawan, di Lantamal IV Batam pada Jumat (10/8/2023).
Baca Juga:
Ini Penjelasan Tetangga Kos Wanita yang Diduga Dibunuh Dikamar Kos di Kota Jambi
Asops Pangkogabwilhan I Laksma TNI Bambang Dharmawan dalam rapat memaparkan bahwa kegiatan yang akan kita lakukan bertujuan untuk menyamakan persepsi sekaligus mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan ASEX 01-Natuna mulai dari tahap perencanaan hingga pengakhiran dan diharapkan akan menghasilkan kesepakatan bersama dari masing-masing delegasi terkait penyusunan skenario latihan.
Termasuk pelibatan Alutsista, pengawak beserta asetnya dan finalisasi jadwal serta tempat latihan.
Setelah rapat usai, rombongan Batam meluncur ke sejumlah tempat yang akan dijadikan tempat sejumlah kegiatan seperti Hotel Radisson sebagai tempat para pejabat VVIP (Very Very Importan Personal) tamu Negara dan Dermaga Batu Ampar-Batam sebagai tempat akan dilaksanakan acara Pembukaan Latgabma ASEX 01–Natuna nanti.
Baca Juga:
PUPR Tuntaskan Pembangunan Jalan Teluk Buton-Klarik di Natuna
Sementara di Natuna tempat yang menjadi pusat kegiatan seperti Selat Lampa dan pulau Sabang Mawang sebagai titik lokasi di wilayah perairan Natuna Selatan yang masuk dalam Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).
Perlu diketahui bersama dipilihnya Natuna dan Batam sebagai tempat latihan adalah gagasan yang pernah disampaikan oleh Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono beberapa waktu yang lalu saat konferensi pers di hadapan awak media.
Panglima TNI menjelaskan ketika itu bahwa Latgabma Asex 01–Natuna bukan merupakan latihan militer bersenjata melainkan latihan yang menitikberatkan pada latihan non tempur seperti Operasi Patroli Gabungan Maritim, Evakuasi Medis, Search and Rescue (SAR) serta Humanitarian Assistance and Disaster Relief (HADR) atau pemberian bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana di wilayah yang disimulasikan terdampak bencana.