Vika bercerita tidak bisa berbuat banyak saat kondisi dua orang belahan jiwanya itu dalam situasi sekarat. Saat itu, ia berusaha meminta pertolongan pertama ke tetangga komplek rumahnya di daerah Cengkareng agar suami dan anaknya dibantu untuk dibawa ke rumah sakit.
“Tak satupun yang mau membantuku. Saya teriak-teriak minta tolong sampai ke luar rumah tapi tidak ada yang nolongin. Saya benar-benar depresi sekali waktu itu,” ungkap Vika.
Baca Juga:
Rakernas 2024, Ketum Harap PBB Berkontribusi Membangun Bangsa
Yunvika bersama kedua anaknya, Callysta Evangelyn dan Duncan Eugenio yang selalu memberi dukungan kepada dirinya aktif dalam kegiatan sosial Pemuda Batak Bersatu. (Foto: Ist)
Sebelum mengenal ormas PBB, Vika sudah pernah aktif juga di salah satu ormas etnis China. Namun, karena ia menyandang boru Perangin-angin, maka pada 2021, meski masih diselimuti duka, Vika mulai mencari-cari ormas etnis Batak melalui mesin pencari google. Muncul nama ormas PBB.
Ia mencoba menelepon ormas PBB dan mengajukan diri menjadi anggota. Ia pun diminta agar langsung datang ke sekretariat PBB di Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat dengan membawa kartu identitas.
Baca Juga:
Serahkan SK, Ini Pesan Ronal Sihotang ke Pengurus dan Anggota Pemuda Batak Bersatu Kembangan
“Saya jawab tidak bisa datang hari itu, namun saya minta dishare lokasi alamat,” kata Vika kepada WahanaNews.co, usai menghadiri Perayaan HUT ke-5 PBB di Sekretariat PBB di Rawa Buaya, Cengkareng, Minggu (13/10/2024).
Vika pun secara diam-diam mendatangi alamat lokasi sekretariat untuk memastikan kebenaran ormas PBB itu.
“Ternyata benar. Ada ormas PBB dan sekretariatnya juga ada. Saya langsung mendaftar menjadi anggota,” tambahnya.